Lewat UMKM Gayeng, KPw BI Jateng Pertemukan Pelaku UMKM Dengan Buyer Asing

Semarang, Idola 92.6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menggelar Pameran UMKM Gayeng di Lawang Sewu 1-3 November 2019, untuk memfasilitasi pelaku UMKM di provinsi ini bertemu dan bertransaksi dengan pembeli dari luar negeri. Setidaknya, ada 71 pelaku UMKM unggulan yang ikut dalam kegiatan itu setelah lolos kurasi dari Indonesia Diaspora SME-SMI Empowerment and Development.

Salah satu pelaku UMKM yang ikut terlibat dan sudah lolos kurasi, Ersyad mengaku bangga bisa mengikuti pameran UMKM Gayeng. Ersyad yang berasal dari Sentra Logam di Desa Mijen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak ini menyatakan seluruh produk yang dipamerkan sudah lolos kurasi dan masuk kategori produk UMKM unggulan.

Ersyad menyebut, jika produknya yang berupa perhiasan etnik ini 100 persen adalah handmade atau buatan tangan sendiri.

Menurutnya, ia sangat senang difasilitasi Bank Indonesia Jateng mengikuti pameran di Indonesia Trade Expo di Jakarta pada saat itu dan dipertemukan dengan buyer dari luar negeri.

“Produk seperti saya di Indonesia tidak terlalu banyak. Kalau produk perhiasan seperti ini, paling adanya cuma di Yogya atau Bali. Dan kita selalu mengikuti perhiasan dari adat Sabang sampai Merauke. Kita juga tetap menjaga keunikan perhiasan, agar unsur filosofinya tetap ada,” kata Ersyad, Jumat (1/11) malam.

Kepala KPw BI Jateng Soekowardojo menyatakan, dalam pameran UMKM Gayeng ini pihaknya mengajak buyer dari Singapura, Malaysia, Perancis, Maroko dan Inggris. Tujuannya, untuk memerluas pasar produk UMKM dari Jateng hingga ke pasar luar negeri.

Dalam pameran UMKM Gayeng ini, jelas Soekowardojo, pihaknya mengajak 71 pelaku UMKM yang sudah lolos kurasi. Ke-71 pelaku UMKM itu meliputi UMKM fesyen, kerajinan, makanan jadi dan kopi.

“Kita secara jelas mengarahkan UMKM kita untuk go global dan go digital. Kenapa? Karena UMKM kita harus naik kelas. Tidak mungkin kita membina UMKM terus. Jadi, mereka yang potensial-potensial tapi setelah potensial mereka harus sukses dan setelah sukses mereka paham digital. Setelah sukses digital, harus sukses global,” ujar Soekowardojo.

Selain menggelar pameran, lanjut Soekowardojo, juga diisi dengan seminar dan konseling bagi pelaku UMKM. Termasuk, menggelar business matching antara pelaku UMKM dengan potential buyer. (Bud)