Pemprov Jateng Terus Upayakan Penurunan Angka Stunting Hingga di Bawah 20 Persen

Target Penurunan Angka Stunting

Semarang, Idola 92.6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, jika ada 14 kabupaten/kota di provinsi ini yang angka stuntingnya di atas 30 persen. Sedangkan yang lainnya, angka stunting di kisaran 30 persen ke bawah.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan ada banyak hal yang membuat angka stunting di provinsi ini masih tinggi, dan salah satunya berkaitan dengan budaya di masyarakat.

Yulianto menjelaskan, masih ada anggapan jika ibu hamil dilarang mengonsumsi ikan. Padahal, banyak kandungan gizi dan vitamin yang baik bagi ibu hamil. Terlebih lagi, juga sebagai upaya pencegahan stunting.

Oleh karena itu, Dinkes Jateng akan terus berupaya semaksimal mungkin menurunkan angka stunting di provinsi ini.

“Semua kabupaten/kota di Indonesia, angka stunting selalu ada. Memang, kita harus menurunkan sampai di bawah 20 persen. Angka stunting di Jawa Tengah saat ini masih sekitar 30 persen, jadi harus kita turunkan seminimal mungkin. Kita punya PR, setiap tahun minimal harus turun tiga persen angka stuntingnya. Dan kalau bisa lebih dari tiga persen,” kata Yulianto, belum lama ini.

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyebutkan jika pencegahan stunting harus terus dilakukan. Karena, Indonesia harus bisa melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan unggul.

Stunting, jelas Ganjar, akan menghambat perwujudan Indonesia Emas di masa mendatang.

“Mencegah stunting itu, kita mau di Jawa Tengah program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dioverly dengan program itu. Jadi, ibu hamil dipastikan dia sehat. Kandungannya juga sehat, dan pada saat lahir juga anaknya sehat. Maka, kita pastikan asupan gizi juga baik. Kalau itu sudah, maka anak ini akan menjadi bibit unggul ke depan. Maka, SDM unggul Indonesia maju itu dimulai dari kesehatan juga,” ujar Ganjar.

Ganjar berharap, masyarakat Jateng bisa mengetahui dan memahami bahaya dari stunting. Sehingga, mampu berperan untuk upaya pencegahannya. (Bud)