Penurunan Stunting di Jateng Akan Dioptimalkan di 20 Daerah

Kegiatan di posyandu
Kegiatan di posyandu dalam upaya menekan angka stunting.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pempro Jawa Tengah akan mengoptimalkan intervensi penanganan stunting di 20 daerah, karena penurunan stunting di daerah tersebut dianggap belum begitu maksimal.

Guna mengintervensi hal tersebut, pemprov menerjunkan tim di 20 kabupaten/kota yang penurunan angka stuntingnya belum maksimal.

Termasuk, menggandeng TNI/Polri guna membantu menurunkan persoalan stunting.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan sudah ada 15 kabupaten/kota di Jateng, berhasil menurunkan stunting pada periode 2021 ke 2022. Pernyataan itu disampaikan saat kunjungan kerja di Pati, baru-baru ini.

Nana menjelaskan, pada 2022 sejumlah daerah dan salah satunya Kota Semarang mampu menurunkan angka stunting sebesar 10 persen serta Kabupaten Demak sebesar sembilan persen dari angka tahun sebelumnya.

Menurut Nana, upaya penurunan angka stunting harus dikerjakan secara bersama.

Dalam penanganan stunting juga dilakukan bersamaan dengan program penanggulangan kemiskinan ekstrem, karena keduanya saling berkaitan.

“Kami dari tahun ke tahun sudah melakukan penurunan stunting secara optimal. Tahun 2021, posisinya ada di 20,9 persen dan di tahun 2022 ada di posisi 20,8 persen. Jadi turun 0,1 persen, tapi kami di tahun 2024 adalah 14 persen,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, seluruh bupati/wali kota akan terus diminta memaksimalkan kinerja penurunan angka stunting di wilayahnya masing-masing.

Ditargetkan, pada tahun ini angka stunting di Jateng berada di angka 14 persen.

“Saya yakin tahun ini kasus stunting kita bisa tertangani dengan tepat sasaran,” pungkasnya. (Bud)