Ini Penyebab Konsumsi Gasoil Turun Saat Momentum Lebaran

Armada mobil tangki
Armada mobil tangki sebagai SPBU kantong bersiaga untuk menyalurkan BBM saat arus mudik Lebaran.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kementerian Perhubungan bersama Korlantas Polri telah menetapkan aturan, berkaitan dengan pembatasan operasional kendaraan berat ketika masa arus mudik dan balik Lebaran.

Yakni diberlakukan pada 5 April mulai pukul 09.00 WIB, sampai dengan 16 April 2024 pada pukul 08.00 WIB.

Jalur pembatasannya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta itu meliputi tol Trans Jawa dari Brebes sama Sragen, jalur tol dalam kota Semarang menuju Demak dan jalur tol Yogyakarta sampai dengan Solo.

Kendaraan yang dilarang melintas sesuai peraturan adalah kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan dan mobil barang dengan kereta gandengan serta mobil barang untuk pengangkutan.

General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti mengatakan diprediksi, jika konsumsi BBM jenis Gasoil mengalami penurunan sebesar 8,4 persen dari kondisi normal.

Yakni dari 6.509 Kilo Liter (KL), menjadi 6.044 KL pada masa Lebaran.

Aji Anom menjelaskan, konsumsi Bio Solar juga diperkirakan akan mengalami penurunan dari kondisi normal sebesar 9,3 persen saat Lebaran.

Yakni menjadi 5.800 KL saat masa arus mudik balik Lebaran, dari sebelumnya 6.191 KL saat kondisi normalnya.

“Gasoil turun, karena memang pada saat-saat Lebaran ada pembatasan angkutan berat biasanya. Sehingga, konsumsi Gasoil akan turun. Terutama di hari H, atau H-5 dan H+5. Tapi biasanya, sebelum hari itu konsumsi akan naik dan turun saat H-5 dan naik kembali sesuai pembatasan kendaraan berat dicabut,” kata Aji Anom.

Lebih lanjut Aji Anom menjelaskan, konsumsi BBM jenis Gasoil yang mengalami penurunan sebesar 8,4 persen itu disebabkan ketika Lebaran terjadi penurunan kegiatan industri.

Namun berbeda dengan konsumsi BBM jenis Gasoline saat momentum Lebar, yang justru diprediksi mengalami peningkatan.

BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series), diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 23 persen bila dibandingkan rerata harian normal Januari-Februari 2024.

“Kalau normalnya dari 12.824 Kilo Liter menjadi 15.788 KL. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada tanggal 6 April, dengan prediksi konsumsi Gasoline meningkat sebanyak 62 persen atau sebanyak 20.800 KL. Kemudian akan naik lagi pada tanggal 9 April, dengan prediksi konsumsi gasolin meningkat sebanyak 57 persen atau mencapai 20.200 KL,” pungkasnya. (Bud)