Warga Kampung Melayu Dukung Wilayahnya Dijadikan Heritage Kota Semarang

Suasana Kampung Melayu dengan latar Masjid Menara atau Masjid Layur.
Suasana Kampung Melayu dengan latar Masjid Menara atau Masjid Layur.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kampung Melayu di Kota Semarang mempunyai ikon yang cukup unik, yaitu Masjid Layur atau Masjid Menara. Yakni, masjid peninggalan para pedagang dari Arab dan Gujarat.

Lurah Dadapsari, Sri Winarni mengatakan Kampung Melayu dulunya didiami mayoritas warga berdarah Arab dan Melayu. Hingga kini, peninggalan Kampung Melayu yang tersisa selain Masjid Menara adalah deretan rumah-rumah kuno dengan kondisi memprihatinkan.

Menurutnya, jika Kampung Melayu masuk dalam masterplan pengembangan Heritage Kota Lama, maka perlu adanya sentuhan perbaikan dari rumah-rumah kuno tersebut.

Warga Kampung Melayu, jelas Winarni, akan siap untuk memberikan dukungan kepada Pemkot Semarang dalam upaya pengembangan kawasan Kota Lama sebagai wisata sejarah.

“Kampung Melayu ini memang ikon di Kelurahan Dadapsari, karena Kampung Melayu ini mungkin sebagai cikal bakal sejarah dari Kota Semarang. Menurut saya, heritage Kota Semarang yang termasuk di dalamnya Kampung Melayu sangat bagus. Karena, untuk menambah khasanah dunia pariwisata di Kota Semarang,” kata Winarni, kemarin.

Lebih lanjut Winarni menjelaskan, dengan memasukkan Kampung Melayu menjadi wisata sejarah di Kota Semarang akan ada harapan baru bagi warganya. Terutama, dalam upayanya mengangkat derajat kehidupan masyarakat sekitar.

“Warga di Kampung Melayu itu sebagian besar usahanya jualan alat pancing, sama usaha kecil-kecil buat plat nomor. Kalau dijadikan kawasan wisata, tentu akan ada nilai tambah bagi warga dengan jualan kuliner atau kerajinan,” jelasnya.

Dengan adanya penataan di wilayahnya sebagai heritage Kota Lama Semarang, lanjut Winarni, diharapkan semakin banyak wisatawan yang berkunjung dan menambah pengetahuan bagi warga atau wisatawan dari luar Kota Semarang. (Bud)