Bagaimana Mewujudkan Kolaborasi di Antara Pemerintah, Guru, dan Orangtua dalam Optimalisasi Pelaksanaan PJJ di Tengah Pandemi?

Semarang, Idola 92.6 FM-Kelancaran pembelajaran jarak jauh (PJJ) memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, sekolah, dan orangtua. Masing-masing memiliki peran yang penting dan saling berkaitan.

Merujuk Kompas (27/07), Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengatakan, pihaknya merekomendasikan agar pemerintah daerah bisa menjadikan balai desa sebagai sentra pembelajaran jarak jauh (PJJ). Cara ini mampu menjawab keterbatasan terhadap akses internet dan siswa yang tidak punya gawai. Pemerintah daerah bisa menggandeng perusahaan milik Negara dan perusahaan teknologi untuk memberikan atau meminjamkan gawai bagi siswa tidak mampu. Pemerintah daerah bisa memberikan insentif kepada guru yang masih melakukan metode kunjungan saat PJJ khususnya bagi guru honorer.

Selama Pandemi Covid-19, sejumlah guru dan siswa tidak bisa melaksanakan pembelajaran daring karena  keterbatasan akses internet dan listrik. Metode guru kunjung untuk menyiasati persoalan itu tidak efektif karena jumlah guru tidak memadai, waktu terbatas, dan kendala factor geografis. Persoalan berikutnya adalah tidak semua siswa punya gawai dan relaksasi dana bantuan operasional untuk menyusidi pembelian pulsa tidak cukup.

Lantas, melihat situasi ini, bagaimana mewujudkan kolaborasi di antara pemerintah, guru, dan orangtua dalam optimalisasi pelaksanaan PJJ di tengah Pandemi? Menyoroti ini, radio Idola Semarang mewawancara Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim. (her)

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/wawancara-bersama-Wasekjen-Federasi-Serikat-Guru-Indonesia-FSGI-Satriwan-Salim-ehb9sq