Dinkes Jateng Jelaskan Soal Tenaga Medis Yang Papar COVID-19

Yulianto Prabowo
Yulianto Prabowo, Kepala Dinkes Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, sudah ada beberapa tenaga medis di provinsi ini yang terpapar COVID-19. Hal itu dibuktikan dengan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR), yang sudah dilakukan terhadap para tenaga medis di Jateng.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan, terkait dengan jumlah tenaga medis di provinsi ini yang menangani pasien positif virus Korona. Baik itu yang dilakukan dengan metode PCR, maupun dengan Rapid Diagnosis Rest (RDT).

Yulianto menjelaskan, untuk saat ini pihaknya belum bisa menyebutkan angka pastinya karena masih dalam proses pendataan. Namun yang pasti, pendataan tenaga medis terpapar COVID-19 berdasarkan pemeriksaan standar PCR.

Menurutnya, Dinkes Jateng akan terus memantau keadaan dari para dokter dan perawat yang menangani pasien positif COVID-19.

“Dan kenapa terjadi seperti itu? Ya ini menunjukkan, bahwa COVID-19 ini bisa menular kepada siapa saja. Bahwa tenaga kesehatan pun bisa kena. Jadi, ini mengingatkan saja kepada semuanya sehingga kita harus hati-hati sekali. Protap-protap-protap dan prosedur yang sudah ada, harus kita laksanakan. Mulai dari APD level I-II-III harus kita taati,” kata Yulianto, Jumat (17/4).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, bagi semua tenaga medis yang bertugas di Jateng diminta tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak lengah terkait protokol kesehatan. Termasuk, selalu mengonsumsi nutrisi dan multivitamin penguat imunitas tubuh.

Diwartakan, sebanyak 46 tenaga medis dari RSUP dr Kariadi Semarang terinfeksi virus Korona dari pasien yang dirawat. Saat ini, seluruh tenaga medis RSUP dr Kariadi yang positif COVID-19 sedang menjalani isolasi di Hotel Kesambi Hijau. (Bud)

Artikel sebelumnya46 Tenaga Medis RSUP dr Kariadi Terpapar COVID-19 Jalani Isolasi Mandiri di Hotel Milik Pemprov Jateng
Artikel selanjutnyaPemprov Jateng Minta Kepolisian Tindak Tegas Napi Yang Jalani Asimilasi Tapi Tetap Berulah