Dinkes Temukan Data Ganda Yang Dirilis Satgas Pusat

Yulianto Prabowo
Yulianto Prabowo, Kepala Dinas Kesehatan Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menemukan kekeliruan data yang dirilis Satgas pusat, dan jumlahnya mencapai ratusan data ganda. Padahal, pada hari yang sama itu di Jateng terdapat penambahan 844 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 pusat dinilai telah keliru, dalam merilis data penambahan kasus positif di provinsi ini. Satgas Penanganan COVID-19 pusat dianggap merilis data ganda, sehingga jumlah kasus positif di Jateng sebanyak 2.036 kasus.

Menurutnya, tidak hanya data ganda yang membuat kasus positif di Jateng bertambah banyak. Tetapi juga ditemukan ada 75 orang yang sebelumnya sudah dirilis, kemudian dirilis lagi dan dianggap sebagai data baru.

Yulianto menyatakan, banyak nama yang ditemukan sebenarnya sudah pernah diinput. Bahkan, ada beberapa nama pasien ditulis hingga lima kali.

“Itu ada rilis pusat yang mengagetkan kita semua, bahwa pada tanggal 29 November itu Jawa Tengah tertinggi di Indonesia dengan jumlah kasus yang dirilis itu 2.036 kasus. Ini berbeda jauh dengan data kita. Nah setelah kita telusuri, ternyata data pusat yang 2.036 kasus itu ada dobel data. Dobel data jumlahnya 516 kasus, dan kalau ditotal ada 694 kasus,” kata Yulianto, Senin (30/11).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, banyak data yang dirilis pusat tidak sesuai dengan data daerah. Termasuk, ada juga data atau kasus lama beberapa bulan lama dirilis berbarengan pada 29 November 2020 kemarin.

“Terkait persoalan perbedaan data itu, kami sudah berkali-kali berkoordinasi dengan Satgas pusat. Tujuannya apa, agar data yang ada bisa sinkron dan tidak membuat masyarakat resah,” pungkasnya. (Bud)