Inflasi Jateng Masih Diprediksi Sesuai Target

Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Soekowardojo menyampaikan kondisi perekonomian secara daring kepada wartawan

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memprediksi, laju inflasi provinsi ini sampai akhir tahun masih sesuai target yang ditetapkan. Hal itu didukung masih terjadi pelemahan di sektor permintaan dan daya beli masyarakat, selama masa pandemi.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Soekowardojo mengatakan ekspektasi masyarakat di provinsi ini terhadap laju inflasi, masih cukup rendah dibanding sebelum terjadi pandemi COVID-19. Sebab, masyarakat masih melihat kondisi ekonomi secara global terjadi pelemahan.

Menurutnya, penurunan pendapatan masyarakat sekarang ini juga turut mendorong terjadinya perlambatan inflasi inti.

Soeko menjelaskan, meski tidak cukup baik dibanding periode sebelum tahun kemarin tetapi laju inflasi Jateng diperkirakan masih sesuai dengan target yang ditetapkan. Meskipun, besarannya tidak bisa mendekati target tiga persen plus minus satu persen.

“Prediksi inflasi akan dalam target. Karena apa? Targetnya kan tiga persen plus minus satu persen. Dan mungkin di bawah titik tengahnya, kira-kira untuk 2020. Kan permintaan masyarakat dari sisi inflasi inti itu, yang mencerminkan penurunan masyarakat masih relatif rendah. Kemudian harga-harga di dunia, juga tidak mengalami peningkatan. Dalam kondisi ekonomi global yang tidak pasti dan cenderung melemah itu, sehingga berpengaruh pada laju perekonomian,” kata Soeko, Selasa (21/7).

Soeko lebih lanjut menjelaskan, BI akan terus mendorong dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi. Sehingga, BI akan menekankan pada penguatan sinergitas.

“Secara nasional, BI melakukan pendanaan atas APBN 2020 melalui pembelian SBN. BI juga mempercepat proses digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat,” pungkasnya. (Budi Aris)