Pemprov Jateng Target Tes COVID-19 Sebanyak 4.991 Tes per Hari

Gubernur Ganjar Pranowo saat menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menargetkan pemeriksaan spesimen COVID-19 sebanyak 4.991 tes per hari, untuk lebih memasifkan penanganan pandemi. Seluruh laboratorium yang ada di Jateng dimaksimalkan, hingga bisa ikut mendukung pencapaian target tersebut.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pemprov akan melakukan peningkatan tes COVID-19 mulai Rabu 22 Juli 2020 besok, dan diarahkan langsung kepada pemeriksaan tes usap. Seluruh bupati/wali kota yang ada di Jateng, sudah diperintahkan untuk menggiatkan pemeriksaan dengan tes usap.

Ganjar menjelaskan, prioritas peningkatan pemeriksaan tes COVID-19 dilakukan di wilayah Semarang Raya dan Solo Raya. Termasuk, di wilayah pantura Jateng yang dianggap rentan terjadi penularan virus Korona secara masif.

“Karena Jawa Tengah ini meningkat, maka kita meminta para forkompinda untuk ikut menegakkan. Kita tetep butuh bantuan dari masyarakat dan dukungan. Ojo ngeyel, kira-kira begitu. Sambil kita menyiapkan seluruh instrumen, agar kita bisa meningkatkan kapasitas tes. Tadi dihitung, Insya Allah siap untuk kita kejar,” kata Ganjar usai menggelar rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, Senin (20/7) sore.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, di dalam mengejar target pemeriksaan tes COVID-19 sampai 4.900an per hari maka laboratorium akan dimaksimalkan. Termasuk, soal dukungan dan kesiapan alat habis pakai dan Reagen.

“Kemampuan laboratorium kita kalau dimaksimalkan, itu bisa delapan ribu tes per hari. Bagaimana maksimalkan? Bekerja 24 jam setiap hari. Biasanya laboratorium itu dari pagi sampai sore, ini 24 jam. Nah, tentunya ini membutuhkan SDM yang tambah,” ujar Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, saat ini pemeriksaan spesimen COVID-19 di laboratorium membutuhkan waktu antara 1-2 hari. Setiap rumah sakit di Jateng didorong, agar bisa lebih cepat mengirim spesimen COVID-19 ke laboratorium. (Budi Aris)