Jawa Tengah masuk Kategori Positivity Rate Sangat Tinggi dengan Kapasitas Test Sangat Rendah. Percepatan Apa yang Mesti Dilakukan agar Tak Seperti Jawa Timur?

Semarang, Idola 92.6 FM-Laporan terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO), Provinsi Jawa Tengah masuk kategori positivity rate sangat tinggi dengan kapasitas test sangat rendah. Bahkan, paling rendah di tingkat Pulau Jawa. Ini sesungguhnya alarm bahaya bagi Jawa Tengah.

Jumlah kasus harian juga meningkat dan sebagian ditemukan sporadis—bukan karena tracing yang baik. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, Jawa Tengah kerap masuk 5 besar penyumbang jumlah positif kasus virus Corona secara nasional. Dikhawatirkan, Jawa Tengah bisa menjadi next Jawa Timur.

Jawa Tengah dikhawatirkan menjadi zona merah penularan Covid-19 berikutnya setelah ledakan kasus dan kematian Jawa Timur. Jalur transportasi di Pantai Utara Pulau Jawa menjadi titik masuk penularan virus ke wilayah lain di Jawa Tengah.

Sampai hari ini, berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, kasus positif virus corona di Jawa Tengah mencapai 5.403 orang. Dari jumlah itu, 1.905 dinyatakan sembuh dan 235 orang lainnya meninggal dunia. Jawa Tengah masuk lima besar provinsi dengan jumlah kasus positif virus corona tertinggi di Indonesia.

Lantas, Jateng Waspada Covid-19, Provinsi Jawa Tengah masuk kategori positivity rate sangat tinggi dengan kapasitas test sangat rendah bahkan, paling rendah di tingkat Pulau Jawa. Maka,  percepatan apa yang mesti dilakukan agar Jateng tak seperti Jawa Timur? Apa yang perlu disengkuyung bersama agar Jateng tak sampai menjadi zona merah Covid-19?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, radio Idola Semarang berdiskusi dengan Juru Wabah dari Universitas Indonesia, dr Pandu Riono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (her)

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/wawancara-bersama-Gubernur-Jateng–Ganjar-Pranowo-egm0n3

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/wawancara-bersama-Juru-Wabah-dari-Universitas-Indonesia–dr-Pandu-Riono-eglrqi