Pilpres Amerika: Membaca Arah dan Dampak Kebijakan AS Pasca Pilpres

Pilpres Amerika, Biden vs Trump

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemungutan Suara di Amerika Serikat kemarin mencapai Puncak. Pemilihan presiden Amerika Serikat selalu menyedot perhatian dunia. Siapa pun yang terpilih dalam ajang empat tahunan itu sedikit banyak memengaruhi aspek hubungan ekonomi, politik, keamanan, dan pertahanan AS dengan negara lain. Statusnya sebagai ekonomi terbesar dan kekuatan militer di dunia serta daya beli masyarakatnya―membuat banyak negara memiliki kepentingan kuat terhadap pasar dalam negeri AS.

Bagi Indonesia, siapapun yang akan terpilih sebagai presiden; apakah Donald Trump atau Joe Biden, AS akan tetap menjadi mitra Strategis.

Sejumlah pakar memperediksi jika Presiden Donald Trump kembali memenangi pilpres, dunia akan melihat kelanjutan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Trump diprediksi akan melanjutkan gaya kepemimpinan yang menonjolkan sentimen “America first”, yang mendorong proteksionisme, pembatasan barang-barang masuk dari Tiongkok, menetapkan tarif tinggi, hingga melanjutkan perang dagang antara dengan Tiongkok.

Sedangkan kalau Joe Biden terpilih, mungkin dia akan lebih mendorong hubungan baik dengan Tiongkok. Hubungan komersial akan lebih ditingkatkan. Dia akan bermain di isu lingkungan, akan bermanuver di dalam kerangka PBB dan WTO bukan sebagai single country.

Namun, yang menjadi pertanyaan sejumlah pakar, di bidang Geo-Politik, apakah AS tetap akan semakin menjadi ancaman meletusnya perang dunia ke-3? Mengingat, saat ini muncul “Quad” blok baru ala NATO di Eropa―yang berada di kawasan Asia-Pasifik. Seperti kita tahu, Quad yang terdiri atas Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang, dibentuk untuk mengimbangi dominasi China.

Trump vs Biden
Donald Trump vs Joe Biden

Lantas, membaca arah dan dampak kebijakan AS Pasca Pilpres, akankah berpengaruh langsung terhadap kepentingan Indonesia baik dari segi ekonomi-perdagangan dan geo-politik? Bagaimana posisi ekspor kita ke AS pasca-Trump? Akankah fasilitas yang selama ini dinikmati Indonesia dan dicabut di era Trump bisa pulih? Selain itu, di bidang geo-politik, akankah ancaman meletusnya perang dunia ke-3 kian nyata?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni Dr Siswanto (Pakar Kebijakan luar negeri AS di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)); Dr Yose Rizal Damuri (Pengamat Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS)); dan Prof Laode M Kamaluddin (mantan Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang). (andi odang/her)

Dengarkan podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaMengenal Budiyanto, Pencetus Sistem Isyarat Signalong Indonesia
Artikel selanjutnyaTerkait Ubah Laku, Tim Kemenko Marinvest Minta Daerah Perbaiki Komunikasi Dengan Warga