Terkait Ubah Laku, Tim Kemenko Marinvest Minta Daerah Perbaiki Komunikasi Dengan Warga

Ferry Akbar Pasaribu (kanan)
Asdep Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemenko Marinvest Ferry Akbar Pasaribu (kanan) berdiskusi dengan Plt Sekda Jateng Prasetyo Aribowo soal penanganan COVID-19, Kamis (5/11).

Semarang, Idola 92,6 FM – Tim dari Kementerian Maritim dan Investasi melakukan peninjauan penanganan pandemi COVID-19, yang telah dilakukan Pemprov Jawa Tengah selama ini. Dari hasil peninjauan tersebut, tim memberi masukan ke pemerintah daerah untuk memerbaiki komunikasi publik kepada masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.

Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemenko Marinvest Ferry Akbar Pasaribu mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah, untuk terus berjuang di dalam menghadapi pandemi COVID-19. Termasuk, memerbaiki pendekatan untuk memitigasi COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya usai menggelar rapat bersama Pemprov Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Kamis (5/11).

Menurutnya, sistem pendataan yang ada harus diperkuat dan Jateng dianggap sudah cukup berhasil dalam mengatasi pandemi.

“Memperkuat upaya mitigasi yang dipimpin Kementerian Kesehatan, dan Satgas Nasional COVID-19. Dalam kaitan itulah, tugas kami hadir berbagi informasi dalam menangani COVID-19 dari hulu hingga hilir. Termasuk, menjalani komunikasi terus menerus dengan pemprov,” kata Ferry.

Sementara Penasehat Menko Maritim dan Investasi Monika Nirmala menambahkan, masyarakat harus terus diedukasi dan disosialisasikan tentang perubahan perilaku di masa pandemi.

Menurutnya, mengubah perilaku masyarakat di masa pandemi bukan perkara mudah dan harus ada komunikasi yang berbasis budaya sosial.

“Tentang perubahan perilaku misalnya, penekanan tidak hanya 3M tapi juga pada 3T. Karena kita sama-sama mengetahui, bahwa banyak masyarakat menolak dilakukan tes dan tracing serta isolasi. Itu karena stigma yang begitu kuat. Jadi, perlu diperhatikan strategi-strategi komunikasi publik yang mungkin sesuai dengan kultur budaya dan segmennya masing-masing,” ujar Monika.

Monika lebih lanjut berharap, perubahan perilaku di masa pandemi harus dilakukan masyarakat. Sebab, tidak ada kata akhir dalam melawan COVID-19 selain mendisiplinkan masyarakat tentang protokol kesehatan. (Bud)