Merespons WHO yang Menyebut Covid-19 Kemungkinan Bisa Menular melalui Udara. Langkah apa Yang Mesti ditindaklanjuti Pemerintah?

Semarang, Idola 92.6 FM-Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan adanya bukti baru yang menunjukkan Covid-19 kemungkinan bisa menular melalui udara (airbone). Tak hanya melalui droplet. Para peneliti menemukan  bukti, virus corona bisa berkelana sejauh 2 meter. Temuan baru itu akan dipublikasikan dalam waktu dekat.

Senin (06/07) lalu, kelompok peneliti beranggotakan 239 peneliti dari sejumlah negara menyebutkan, tetesan berukuran di bawah 5 mikrometer yang mengandung virus corona yang diembuskan seseorang bisa melayang di udara selama beberapa jam dan berkelana hingga puluhan meter.

Kepala Bidang Pengendalian Infeksi WHO Benedetta Allegranzi  mengemukakan,  kemungkinan penularan melalui udara dalam pengaturan publik terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk, tidak dapat dikesampingkan. Namun, bukti perlu dikumpulkan dan ditafsirkan.

Lalu, bagaimana mestinya pemerintah merespons temuanbaru itu?  Upaya protokol kesehatan apa saja yang segera disesuaikan dengan temuan baru ini? Mengulas ini, radio Idola Semarang mewawancara Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono. (her)

https://anchor.fm/radio-idola/episodes/wawancara-bersama-Ahli-Epidemiologi-Universitas-Indonesia-UI–Tri-Yunis-Miko-Wahyono-egi1ed