Pemprov Jateng Akui Pertumbuhan Ekonomi Minus 5,9 Persen di Kuartal Kedua 2020

Peni Rahayu
Peni Rahayu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mengakui, jika di kuartal kedua 2020 ini pertumbuhan ekonomi minus 5,9 persen dan turun cukup tajam. Faktor yang menyebabkan penurunan, lebih banyak dipengaruhi sektor perhubungan karena mobilitas masyarakat berkurang.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Peni Rahayu mengatakan dampak dari pandemi yang terjadi sejak pertengahan Maret 2020 kemarin, berimbas pada pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. Tidak hanya Jateng saja, tetapi semua kota besar di Pulau Jawa juga mengalami hal serupa.

Peni menjelaskan, pada kuartal pertama 2020 kemarin pertumbuhan ekonomi Jateng tercatat tumbuh positif meski hanya 2,5 persen saja. Oleh karena itu, pemprov akan mengambil sejumlah kebijakan untuk memulihkan perekonomian di Jateng masuk di triwulan terakhir 2020.

“Ya saat ini kita memang minus. Hampir semua rata-rata di Jawa itu minusnya 6,69 persen. Kita Alhamdulillah di atas rata-rata Jawa ya, minus 5,93 persen. Jadi, memang turunnya agak banyak dari 2,5 persen menjadi minus 5,93 persen. Insya Allah mudah-mudahan di triwulan ke depan kita targetnya sudah tidak minus lagi,” kata Peni, kemarin.

Lebih lanjut Peni menjelaskan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jateng di triwulan terakhir 2020 ini ada sejumlah kebijakan yang diambil. Terutama, sektor-sektor pendongkrak yang perlu diberikan dorongan lebih.

“Kita akan genjot sektor pertanian dalam arti luas dan kehutanan, kemudian perikanan dan peternakan. Pertanian ini dari holtikultura kita kejar masa tanam, sehingga produktivitas akan naik. Kemudian juga ekspor kita dorong lagi,” pungkasnya. (Bud)