Pemprov Akan Bagikan Jogo Santri Kit di Masing-masing Ponpes di Jateng

Rapat evaluasi penanganan COVID-19
Gubernur Ganjar Pranowo bersama Wagub Taj Yasin saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah akan membagikan Jogo Santri Kit, kepada semua pondok pesantren (ponpes) yang ada di provinsi ini. Isinya berupa peralatan pencegahan dari penyebaran virus Korona di antaranya adalah masker, hand sanitizer dan cairan desinfektan.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Jogo Santri sebenarnya ide dari Wakil Gubernur Taj Yasin, yang menginginkan lingkungan ponpes juga terlindungi dari penyebaran dan penularan virus Korona. Sehingga, pemprov juga akan memfasilitasi ponpes dengan Jogo Santri Kit yang sebelumnya juga ada Jogo Tonggo Kit dan disebar ke sejumlah desa di Jateng.

Menurutnya, Jogo Santri Kit akan memberikan tambahan peralatan bagi ponpes dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.

“Pak wagub idenya Jogo Santri. Makanya kita akan kembangkan dikasih Jogo Santri Kit, ada alatnya. Sehingga, mereka nanti semua bisa bekerja dan belajar. Ini semua kita minta untuk mereka, bisa mengelola dengan baik dan mereka bisa belajar,” kata Ganjar, Senin (10/8).

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, Jogo Santri ini juga merupakan perluasan dari Jogo Tonggo. Sebelumnya juga ada Jogo Kerja dan Jogo Sekolah.

Yulianto menjelaskan, semua upaya dilakukan untuk mencegah penularan dan penyebaran dari COVID-19 dari seluruh sektor di lingkungan masyarakat. Sehingga, tidak hanya pemerintah saja yang bergerak tetapi juga seluruh elemen di masyarakat itu menangani penularan virus Korona.

“Pada prinsipnya tiap kantor, tempat kerja dan sekolah serta pondok atau apa saja itu harus ada semacam ya satgas penanganan COVID-19. Dan satgas itu dibentuk dari internal mereka. Tugasnya, memantau dan mengawasi penanganan COVID-19,” ujar Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, saat ini memang dianalisa terjadi penularan dan penyebaran virus Korona transmisi antarwilayah. Sehingga, diperlukan kerja sama dan dukungan dari masyarakat untuk memotong rantai penularan COVID-19. (Bud)