Pemprov Minta Semua Guru Cermat Dalam Verifikasi Data Calon Siswa

Guru SMAN 3 sedang menguji salah satu calon peserta didik jalur prestasi

Semarang, Idola 92,6 FM-Saat ini masuk tahapan verifikasi faktual, dari pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 untuk tingkat SMA/SMK negeri se-Jawa Tengah. Pemprov melalui Dinas Pendidikan Jateng, telah memberikan instruksi kepada seluruh guru untuk cermat di dalam melakukan verifikasi faktual data calon siswa.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan para guru yang ada di SMA/SMK negeri se-Jateng, harus bisa optimal dan tidak main mata dalam melakukan proses validasi dan verifikasi faktual data dari calon peserta didik. Pelaksanaan validasi dan verifikasi faktual terhadap data calon siswa, harus dilakukan dengan ketat untuk menghindari kecurangan.

Menurutnya, dengan upaya validasi dan verifikasi faktual itu diharapkan tidak ada unsur manipulasi atau menggunakan data asli tapi palsu.

Ganjar menjelaskan, pihaknya ingin menciptakan integritas dari proses awal penerimaan calon peserta didik. Karena, pemprov ingin berhati-hati di dalam pelaksanaan PPDB 2020 untuk menghindari permasalahan di kemudian hari.

“Proses verifikasi faktual sekarang datanya diberikan ke kita, dan kita selalu minta integritasnya. Sehingga, apa yang sudah masuk diharapkan semua datanya benar. Sekarang, seluruh guru kita optimalkan semuanya untuk melakukan pemeriksaan. Muda-mudahan, semuanya bisa dilaksanakan. Pemeriksaan yang sifatnya faktual ini, harapan kita untuk melakukan clearence bahwa data itu benar. Sebenar-benarnya, tidak ada unsur manipulasi atau kebohongan dan aspal atau sebagainya. Karena, kita mau ciptakan integritas,” kata Ganjar, Jumat (3/7).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng dalam dua hari pelaksanaan validasi dan verifikasi faktual data calon peserta didik sudah menemukan adanya pelanggaran soal integritas. Sesuai komitmen di awal, bahwa jika ditemukan pelanggaran atau kecurangan saat validasi dan verifikasi faktual maka keputusannya adalah pencoretan.

“Mohon maaf, apabila nanti ada yang tercoret. Karena, kami sudah dari awal mewanti-wanti jangan manipulasi atau melakukan kecurangan terhadap data yang dilampirkan,” tandasnya. (Budi Aris)