Penghuni Among Jiwo Terima Bantuan Dari Perwakilan Kemenkeu Jateng

Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I Suparno (kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan kepada perwakilan pengurus Panti Rehabilitasi Among Jiwo, kemarin.
Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I Suparno (kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan kepada perwakilan pengurus Panti Rehabilitasi Among Jiwo, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Para penghuni Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo Semarang menerima bantuan dari Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Tengah, sebagai bagian dari tanggap bencana pandemi COVID-19. Perwakilan Kemenkeu Jateng menyerahkan bantuan senilai Rp104 juta lebih, dan diberikan ke sejumlah panti di Kota Semarang.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jateng Sulaimansyah mengatakan dalam rangka memeringati Hari Oeang tahun ini, pihaknya bersama seluruh jajaran di bawah Kemenkeu di wilayah Jateng menggelar bhakti sosial. Bhakti sosial yang diadakan itu, dengan menyambangi sejumlah panti di Kota Semarang.

Sulaimansyah menjelaskan selain Panti Rehabilitasi Among Jiwo, juga ada beberapa panti asuhan yang mendapatkan bantuan di masa pandemi ini. Di antaranya Panti Cacat Ganda di Tlogomulyo, Panti Asuhan Darul Karim Mijen dan Panti Asuhan Sunan Muria Tembalang.

Menurutnya, bantuan yang diberikan itu berupa obat-obatan dan perlengkapan makan, sembako dan material bangunan.

“Dalam rangka setiap kegiatan, kita tidak hanya melulu berpikir tentang tugas dan fungsi. Tapi juga bisa berpikir untuk memajukan negara kita, khususnya membantu masyarakat yang kurang beruntung menjadi tanggung jawab kita bersama. Yang kemudian digagas dan didesain dalam rangka Hari Oeang ke-74. Sebagai wujud kita bersama dan sebagai gotong royong kita, khususnya di masa pandemi COVID-19,” kata Sulaimansyah, kemarin.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I Suparno menambahkan, pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19 ini tidak hanya dilakukan melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saja. Melainkan, juga membangun moralitas yang lebih baik lagi.

“Yang yang bekerja di panti itu pekerjaannya lebih berat, tetapi imbalannya tidak sebagus kita. Kita pekerjaannya tidak seberat mereka, namun tanggung jawab kita lebih berat dari mereka. Perpaduan ini diharapkan bisa menjadikan moralitas lebih baik lagi,” ujar Suparno.

Lebih lanjut Suparno menjelaskan selain di Kota Semarang, bantuan serupa untuk panti juga diberikan di wilayah Solo Raya, Kudus, Kota Tegal dan Banyumas. (Bud)