Undip Bantu Pemprov Jateng Selenggarakan Tes PCR

Petugas medis mengambil spesimen pasien
Petugas medis saat mengambil spesimen pasien di dalam mobil di depan lobi RS Nasional Diponegoro.

Semarang, Idola 92,6 FM – Undip lewat Rumah Sakit Nasional Diponegoronya, ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk bisa menyelenggarakan tes Polymerase Chain Reaction PCR. Bahkan, Undip berinovasi lebih tes PCR bisa dilakukan secara drive thru.

Rektor Undip Yos Johan Utama mengatakan pihaknya mengaku senang, karena Kementerian Kesehatan memberikan kepercayaan kepada RS Nasional Diponegoro menyelenggarakan tes PCR. Meskipun masih harus menambah sarana dan prasarananya, namun pihaknya akan segera memenuhi sebagai rumah sakit rujukan COVID-19.

Menurut Yos, yang unik dari pemeriksaan swab atau tes PCR ini menerapkan model drive thru. Yakni, calon pasien tidak perlu turun dari kendaraan dan cukup berhenti di lobi.

Setelah itu, petugas dengan memakai alat pelindung diri (APD) dan peralatan medis akan mendatangi serta mengambil spesimen. Sementara, calon pasien bisa terus melanjutkan perjalanan dan menunggu hasil tes di rumah.

“Ini bagian dari upaya Undip, terhadap apa yang sedang melanda negara ini. Oleh karena itu, Undip melakukan inovasi seperti itu tujuannya adalah bagian dari partisipasi. Dan upaya inovasi ini, diharapkan semakin mengurangi korban-korban dari pandemi,” kata Yos, kemarin.

Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, dengan penambahan RS Nasional Diponegoro ikut menyelenggarakan tes swab COVID-19 ini maka akan memercepat proses penanganannya. Bahkan, penerapan model drive thru bisa meminimalisir penularan virus Korona.

“Undip membantu kita melalui Rumah Sakit Nasional Diponegoro ini, ada satu lab yang bisa memproses tes lab untuk PCR. Karena sekarang, keluhannya model swab ini problemnya karena VTM tidak ada. Dan labnya terbatas, serta ahlinya terbatas,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, saat ini sudah ada lima laboratorium yang menyelenggarakan tes swab di Jateng. Yakni Balai Besar Litbang Vektor dan Resevoir Penyakit Salatiga, RSUD dr Moewardi, RS UNS Solo, RSUP dr Kariadi Semarang dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di Yogyakarta. (Bud)