Distribusi Vaksin Langsung Dari Pusat ke Kabupaten/Kota

Vaksin Bio Farma
Vaksin yang dikirim Bio Farma saat tiba di gudang Dinkes Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, saat ini proses distribusi vaksin dari pemerintah pusat tidak lagi mampir ke provinsi untuk dibagikan ke kabupaten/kota. Namun, pendistribusian vaksin langsung dari pusat ke kabupaten/kota dan terpantau melalui aplikasi SMILE.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan untuk kecepatan vaksinasi di setiap kabupaten/kota, tergantung pada ketersediaan vaksin yang dikirimkan pemerintah pusat. Pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Kesehatan, berkaitan dengan ketersediaan stok vaksin di kabupaten/kota. Pernyataan itu dikatakan Yulianto menjawab pertanyaan wartawan soal ketersediaan vaksin di Jateng secara virtual, kemarin.

Yulianto menjelaskan, pemerintah pusat menggunakan Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE) untuk memantau lalu lintas distribusi vaksin hingga ke peserta vaksinasi di daerah. SMILE akan memantau secara real time, logistik rantai dingin vaksin dan penyimpanannya di seluruh titik penyedia vaksin.

Menurut Yulianto, untuk tahap pertama dan kedua dengan jumlah 5,2 juta orang saat ini sudah tercapai 37 persen.

“Untuk sekarang itu prinsipnya tiap minggu dikirim dari pusat langsung ke kabupaten/kota. Dan yang dikirim itu adalah yang logistiknya menipis, dan itu dipantau dari SMILE namanya. Jadi dari situ bisa dilihat, kabupaten mana yang stok vaksinnya menipis lalu dikirim gitu. Kalau dia cepat melakukan vaksinasi dan stoknya menipis, maka akan dikirimkan,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, dari 35 kabupaten/kota se-Jateng yang terus didorong progres vaksinasinya adalah Kabupaten Brebes. Sebab, dari sasaran peserta vaksinasi yang ada itu target vaksinasinya masih di bawah 20 persen.

Sementara itu, Indonesia kembali menerima delapan juta dosis vaksin Sinovac pada Senin (31/5) kemarin. Kedatangan vaksin tahap ke-14 tersebut, maka total vaksin yang diterima Indonesia lebih dari 92,9 juta dosis dengan rincian 81,5 juta di antaranya dalam bentuk bulk. (Bud)