Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan ke Pemprov Jateng

Tim Yayasan Dompet Dhuafa
Tim Yayasan Dompet Dhuafa saat berdialog dengan perwakilan Pemprov Jateng usai menyerahkan bantuan, Kamis (12/8) sore.

Semarang, Idola 92,6 FM – Yayasan Dompet Dhuafa menyerahkan bantuan 100 tabung oksigen kepada Pemprov Jawa Tengah, untuk diberikan bagi warga yang terpapar virus Korona dan sedang menjalani isolasi maupun perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19. Bantuan yang diberikan itu diterima langsung Gubernur Ganjar Pranowo di halaman kantor gubernuran, Kamis (12/8) sore.

Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Nasyith Majidi mengatakan selain bantuan tabung oksigen yang diberikan, pihaknya juga menyerahkan 50 ribu ton beras dan 20 ribu daging siap saji serta asupan nutrisi. Khusus untuk asupan nutrisi, akan dibagikan kepada tenaga kesehatan maupun pekerja makam korban COVID-19.

Nasyith menjelaskan, bantuan yang diserahkan ke Pemprov Jateng merupakan donasi dari kalangan perorangan maupun lembaga atau perusahaan untuk disalurkan kembali kepada masyarakat. Terutama, bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 karena kehilangan pekerjaan atau kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurutnya, bantuan-bantuan tersebut ditujukan untuk provinsi-provinsi di wilayah Pulau Jawa. Yakni mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jateng dan pekan depan ke wilayah Jatim.

“Sebenarnya donasi ini dari banyak pihak ya. Nah kita menampung ini untuk bisa disalurkan, terutama yang terdampak COVID-19. Jadi ada oksigen, beras, daging dan asupan. Kalau yang di Jawa Tengah ini kita hampir semua kabupaten/kota mendapat bantuan, tapi tentu tidak semuanya tercover. Ada di Kudus, Demak, Klaten dan beberapa kabupaten yang lain,” kata Nasyith.

Lebih lanjut Nasyith menjelaskan, nantinya apabila seluruh wilayah di Pulau Jawa sudah tercukupi kebutuhan dari bantuan yang diberikan akan menyasar ke wilayah luar Pulau Jawa.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih, atas bantuan yang telah diberikan untuk warga Jateng. Sebab, bantuan-bantuan akan mengisi ruang kosong yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

“Bantuan-bantuan dari kelompok masyarakat seperti ini, akan meringankan beban bagi masyarakat terdampak. Saya haqul yakin, bahwa di Indonesia banyak orang baik yang datang dan membantu,” pungkasnya. (Bud)