BPJS Kesehatan Bantu Percepatan Vaksinasi Bagi Lansia

Lansia Mengikuti Vaksin
Seorang lansia disuntik vaksin langsung Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Kecamatan Mijen, Jumat (13/8).

Semarang, Idola 92,6 FM – BPJS Kesehatan menggelar vaksinasi bagi kelompok rentan guna menekan angka kematian akibat COVID-19 di kantor Kecamatan Mijen, Jumat (13/8). Selain orang lanjut usia, vaksinasi juga menyasar kepada kelompok penderita penyakit bawaan atau komorbid.

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati mengatakan pihaknya memiliki data peserta JKN-KIS yang memiliki penyakit penyerta di wilayah Jateng sebanyak 1,5 juta jiwa dan 1,2 juta jiwa di antaranya belum mengikuti program vaksinasi. Sedangkan untuk di Kota Semarang saja, dari 133.839 jiwa yang tercatat memiliki penyakit komorbid, baru 51.362 jiwa sudah mengikuti program vaksinasi.

Lily menjelaskan, dengan data yang ada dan dimiliki BPJS Kesehatan akana membantu pemerintah dalam menemukan kelompok rentang untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi. Sehingga, upaya untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 bisa dilakukan dan mencegah kasus kematian.

“Jadi ini memang untuk membantu pemerintah, untuk mendapatkan sasaran kelompok komorbid. Karena kita punya kegiatan prolanis yang rutin, jadi kita akan memobilisasi kelompok prolanis dengan komorbid tadi yang belum tervaksinasi supaya bisa mengikuti program pemerintah melalui FKTP yang mitra BPJS,” kata Lily.

Lebih lanjut Lily menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi dengan sasaran peserta prolanis cukup diminati. Meskipun tidak banyak yang mendaftar, namun antusiasmenya patut diapresiasi.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo yang ikut memantau pelaksanaan vaksinasi bagi peserta JKN-KIS prolanis di Kecamatan Mijen mengaku senang kelompok lansia dan komorbid sudah bisa mengikuti program vaksinasi.

Menurut Ganjar, kegiatan vaksinasi yang dilakukan terhadap kelompok rentan akan mengurangi risiko terpapar COVID-19.

“Kita sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah. Kalau sekarang kurang lebih 20 persen dari yang ada itu bisa kita deteksi, maka nanti pola vaksinasinya bisa kita arahkan. Sistem ini akan langsung kita aplikasikan lebih banyak lagi ke banyak tempat. Nanti kita minta puskesmas terdekat mencari mereka,” puri,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta, data dari BPJS Kesehatan bisa dimanfaatkan Dinas Kesehatan jemput bola mendatangi peserta JKN-KIS yang memiliki komorbid. Tujuannya, para lansia ataupun peserta JKN-KIS dengan komorbid bisa divaksin di rumah masing-masing. (Bud)