Dinkes Jateng Sebut 3 Faktor Yang Pengaruhi Angka Kematian Tinggi

Vaksinasi BPJS Kesehatan
Peserta JKN-KIS mengikuti program vaksinasi yang diadakan BPJS Kesehatan, Jumat (13/8).

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan ada tiga faktor utama, yang membuat angka kematian tinggi terhadap para pasien COVID-19. Ketiga faktor itu, saat ini terus diupayakan untuk bisa ditekan dan dikendalikan.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan ketiga faktor utama penyumbang angka kematian tinggi di Jateng adalah pasien belum mendapat vaksin, memiliki penyakit penyerta dan berusia lanjut atau lansia. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernur, baru-baru ini.

Yulianto menjelaskan, dari hasil kajian dan temuan itu maka ketiga faktor penyebab angka kematian pasien COVID-19 akan dilakukan upaya minimalisir. Salah satunya, dengan menggenjot program vaksinasi masal.
Menurutnya, pemkab/pemkot se-Jateng juga telah diminta fokus pada program vaksinasi dengan sasaran kelompok rentan.

“Tetapi profilnya bahwa 97,5 persen itu adalah ternyata mereka belum divaksin. Ada 88 persen adalah umurnya sudah di atas 40 tahun, maka untuk mengatasi itu bahwa lansia dan pralansia wajib divaksin. Selain itu juga komorbiditas ya, karena komorbid ini juga merupakan penyakit penyerta yang mempunyai dampak kematian yang tinggi. Sehingga, komorbid juga perlu menjadi perhatian serius,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto juga meminta kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Jateng, agar lebih memusatkan sentra vaksinasi ke level terbawah. Yakni di tingkat desa/kelurahan, guna percepatan program vaksinasi masal.

“Intinya kita ingin percepatan program vaksinasi. Kita juga sudah minta pusat, agar mengirim lebih banyak lagi dosis vaksin ke Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)