Ibu Kapolri Jadi Orang Tua Asuh Bagi Anak Yatim Piatu Karena Dampak COVID-19

Juliati Listyo Sigit Prabowo
Ketua Umum Bhayangkari Juliati Listyo Sigit Prabowo saat memberikan paket bantuan kepada salah satu anak di Program Aku Sedulurmu di Hotel Patra Semarang, Senin (16/8).

Semarang, Idola 92,6 FM – Polda Jawa Tengah mengukuhkan istri kapolri menjadi ibu asuh, dalam program Aku Sedulurmu bagi anak yatim piatu dampak COVID-19. Polda Jateng telah mendata 333 anak yatim piatu, yang kehilangan orang tuanya karena terpapar COVID-19.

Ketua Umum Bhayangkari Juliati Listyo Sigit Prabowo mengatakan Gerakan Aku Sedulurmu yang digagas Polda Jateng, merupakan langkah nyata dalam menolong masyarakat khususnya anak-anak yatim piatu. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di Hotel Patra Semarang, Senin (16/8).

Juliati menjelaskan, melalui Program Aku Sedulurmu itu akan membantu anak-anak yatim piatu yang kehilangan orang tuanya akibat COVID-19. Yakni, bantuan biaya pendidikan bagi siswa SD, SMP dan SMA dengan besaran biaya pendidikan yang berbeda tiap jenjangnya.

Menurutnya, program tersebut baru kali pertama dilakukan dan patut diapresiasi dan diterapkan di daerah lainnya.

“Seorang anak yang tidak lagi memiliki orang tua umumnya rawan untuk ditelantarkan, dan bahkan diperlakukan salah. Pada tingkat yang ekstrem, anak yatim piatu bukan tidak mungkin kehilangan kesempatan untuk menyongsong masa depannya karena tiadanya perlindungan dan jaminan haknya terpenuhi,” kata Juliati.

Lebih lanjut Juliati menjelaskan, untuk siswa SD mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp4,6 juta per tahun dan siswa SMP sebesar Rp4,8 juta per tahun serta siswa SMA sebesar Rp7,2 juta per tahun.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo juga mendukung program yang digulirkan Polda Jateng, dalam membantu biaya pendidikan bagi anak yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

Menurut Ganjar, pemprov juga memiliki data khusus tentang anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Jateng, jumlahnya sebanyak 7.756 anak.

“Programnya sih inline ya, kita kan lagi mendata juga berapa sebenarnya yatim piatu yang ada di Jawa Tengah akibat COVID-19 ya anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya dan kami sudah mulai mendata,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, nantinya pemprov juga akan membuat gerakan aparatur sipil negara (ASN) menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19. (Bud)