Membaca Orientasi Narasi Puan

Baliho Puan
photo/abadikini.com

Semarang, Idola 92.6 FM – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memiliki beberapa peran dan fungsi pokok, salah satunya sebagai pengawas jalannya pemerintahan. Maka, dalam menjalankan peran itu, ada rapat antara komisi sesuai bidang masing-masing dengan kementerian terkait di pemerintahan.

Nah, dalam beberapa waktu belakangan ini, Ketua DPR RI Puan Maharani kerapkali menyentil Pemerintah secara terbuka. Salah satu sentilan itu, Puan mengingatkan Pemerintah agar mengutamakan penggunaan APBN tahun 2022 untuk penyelamatan rakyat. Pemerintah diingatkan agat tak menghambur-hamburkan APBN untuk sesuatu yang tidak penting. Ia berharap agar APBN 2022 nanti diutamakan untuk penyelamatan rakyat di saat pandemi Covid-19.

Membaca dan mencermati pernyataan itu, kita jadi bertanya-tanya. Lalu, kenapa narasi yang disuarakan Ketua DPR Puan Maharani muncul di media? Sudahkah hal itu disampaikan ke pihak eksekutif? Membaca Narasi Puan, ke manakah hal itu diarahkan? Apakah penilaian Puan itu merepresentasikan sikap kritis DPR, atau pribadinya? Atau hanya sekedar kepentingan pencitraan bahwa Puan peduli?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber yakni: Ray Rangkuti (Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA)); Ujang Komarudin (Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI)); dan Lucius Karus (Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi)). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya: