OJK Ajak Daerah Tingkatkan Inklusi Keuangan

Uang Kertas

Semarang, Idola 92,6 FM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengajak pemerintah daerah di tingkat provinsi, untuk bekerja sama meningkatkan inklusi keuangan masyarakatnya. Termasuk, dalam rangka membangkitkan perekonomian di masa pandemi tahun ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya tidak hanya sekadar mengajak pemerintah daerah untuk meningkatkan inklusi keuangan saja, tetapi juga bersama-sama menerapkan kebijakan ekonomi guna menjaga stabilitas keuangan Tanah Air. Dengan saling bekerja sama, maka perekonomian diharapkan tetap berjalan dengan baik.

Wimboh menjelaskan, dengan berbagai kebijakan yang diambil dan upaya stimulus diberikan kepada masyarakat pelaku usaha juga diharapkan pemulihan ekonomi dalam negeri tidak memerlukan waktu terlalu lama. Sehingga, pada tahun ini dibutuhkan percepatan pemulihan ekonomi nasional yang inklusif.

“Kami bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, telah melakukan berbagai kebijakan yang tidak biasanya kita ambil. Bagaimana kita bisa menahan, agar penurunan ekonomi dan sektor keuangan kita tidak terlalu dalam. Sehingga kami memberikan beberapa kebijakan untuk menahan, agar balancing sektor keuangan kita tidak terkoreksi terlalu dalam,” kata Wimboh, kemarin.

Lebih lanjut Wimboh menjelaskan, saat ini stabilitas keuangan dalam negeri masih terjaga dengan baik lewat berbagai kebijakan yang telah diambil.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dari persoalan tersebut.

Menurut Ganjar, beberapa upaya yang telah dilakukan adalah mengajarkan anak-anak sejak dini gemar menabung dan memermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM.

“Ini bagian dari PR yang tidak ringan ya buat kita di pemprov, agar kita betul-betul bisa mendorong inklusivitas soal keuangan ini. Dan memang kita konsen betul, karena selama ini memang kita sudah selalu bekerja sama dengan OJK,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, pemprov juga akan mendorong masyarakat terbiasa tidak lagi melakukan transaksi dengan uang kartal tetapi secara cashless. Yakni, dengan memanfaatkan teknologi pembayaran terkini yang saat ini mudah dijumpai. (Bud)