Pandemi, Saat Yang Tepat Saling Berbagi

Feriadi Soeprapto
Presiden Direktur JNE Feriadi Soeprapto (kanan) saat mengajak masyarakat untuk berbagi kebahagiaan dan kebaikan kepada sesama di masa pandemi.

Semarang, Idola 92,6 FM – JNE mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling berbagi kepada sesama di masa pandemi COVID-19, tidak hanya berbagi materi saja tetapi juga berbagi kebahagiaan. Sebab, masih banyak kelompok masyarakat lainnya yang membutuhkan uluran tangan untuk bisa bertahan hidup.

Presiden Direktur JNE Feriadi Soeprapto mengatakan selama tiga dekade terakhir ini, pihaknya terus berbagi kebahagiaan kepada pelanggan setianya maupun masyarakat di seluruh Indonesia. Terlebih lagi, saat ini masih di masa pandemi COVID-19. Pernyataan itu dikatakan di sela deklarasi Hari Bahagia Bersama yang ditandai dengan peluncuran buku “Bahagia Bersama” secara virtual, Selasa (7/9) sore.

Feriadi menjelaskan, JNE yang mengusung tagline “Connecting Happiness” itu ingin mengajak kepada semua pihak bisa berbagi kebahagiaan bersama. Yakni dengan menggelorakan semangat berbagi, memberi dan menyantuni selama masa pandemi.

“Karena memang sejak awal, oleh founder perusahaan kita itu sudah diubah mindsetnya. Bayangkan perusahaan yang baru mau berdiri belum mendapat sesuatu, kita malah sudah disuruh untuk menyantuni anak-anak yatim dan membantu lingkungan. Padahal, di banyak pikiran kita di masyarakat itu harus mendapatkan sesuatu dulu baru kemudian kita menyantuni,” kata Feriadi.

Lebih lanjut Feriadi menjelaskan, setiap karyawan JNE ditanamkan pemahaman bahwa setiap kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan balasan. Sebab, berbuat baik tidak harus menunggu kaya.

Founder BenihBaik Andy F Noya sependapat, jika berbagi tidak harus menunggu kaya. Bahkan, berbagi kebahagiaan juga bisa dilakukan tanpa harus mengumpulkan materi kekayaan.

Menurutnya, BenihBaik bersama JNE terus berkolaborasi dalam menyalurkan kebaikan dan kebahagiaan kepada semua orang di masa pandemi COVID-19.

“Banyak orang menganggap ketika mau berbagi, dia nunggu dulu sampai dia betul-betul yakin bahwa dia sendiri sudah sejahtera. Baru kemudian dia berbagi. Artinya, secara materi dia sudah tercukupi. Nah, orang-orang seperti ini biasanya menunggu,” ujar Andy.

Andy berharap, di masa pandemi ini semakin banyak orang yang mau berbagi kepada masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya berupa makanan, tetapi juga berbagi kebahagiaan yang bisa dirasakan semua orang. (Bud)