Pemprov Gandeng Lulusan Inggris Bangun Data Digital Pertanian

Demo sistem pertanian digital
Albertus Gian menunjukkan demo sistem pertanian digital kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah bersama lulusan universitas dari Inggris, membangun sistem data digital terkait dengan pertanian. Mulai dari metode penanaman, pendistribusian pupuk sampai dengan proses penjualan hasil pertanian.

Albertus Gian mengatakan dirinya dan satu orang temannya yang merupakan lulusan dari University of Manchester Inggris, sempat bertemu Gubernur Ganjar Pranowo memamerkan drone buatan mereka. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di Puri Gedeh, belum lama ini.

Albertus menjelaskan, saat itu dirinya dan temannya memamerkan drone yang mendukung sektor pertanian. Namun, pada kedatangan kali kedua dirinya mengajak salah rekannya yang merupakan dosen UGM untuk mewujudkan permintaan Pemprov Jateng membangun sistem data digital di sektor pertanian.

Menurutnya, sistem yang akan dibangun itu akan berisi tentang kepemilikan lahan pertanian dan luasannya hingga estimasi produksi hasil pertanian.

“Bahwa kami bisa menghadirkan sebuah sistem, di mana sistem itu memang bukan sesuatu yang rumit tapi bisa diimplementasikan di pertanian. Yang paling penting adalah kami mempresentasikan, dan kebetulan kami mengembangkan hal yang sama. Kami berkoordinasi dengan terkait di pemprov, dan dikawal Dinas Pertanian. Saya rasa usaha Pemprov Jawa Tengah itu harus kita apresiasi juga untuk membikin sebuah data yang terdigitalisasi. Cuma kami di sini datang untuk membuat utilisasi yang lebih baik,” kata Albertus.

Lebih lanjut Albertus menjelaskan, sistem data pertanian digital itu akan memperkirakan lahan dan luasan lahan pertanian di Jateng. Data yang tersaji itu secara sederhana, dan mudah diaplikasikan. Bahkan, melalui sistem data yang terbangun itu akan menganalisa tentang tanaman yang cocok dan juga nilai ekonomi jualnya.

“Outputnya kami bisa memetakan estimasi hasil produksi, karena ini penting untuk menentukan harga dan melihat supply demandnya. Semuanya itu nanti akan terintegrasi dalam satu sistem,” pungkasnya. (Bud)