Polda Jateng Cegah Potensi Demo Tolak PPKM

Kapolda Jateng
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (tengah) dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memberikan keterangan kepada wartawan di depan Pos Patwal Simpang Lima Semarang, Jumat (23/7) malam.

Semarang, Idola 92,6 FM – Jajaran TNI/Polri melakukan sejumlah upaya pencegahan dan antisipasi, adanya potensi unjuk rasa menolak kebijakan PPKM di sejumlah tempat. Sebab, beberapa informasi yang masuk menyebutkan ada aksi pengerahan massa untuk menolak pelaksanaan PPKM.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya sudah melakukan deteksi dini terkait adanya aksi unjuk rasa, yang menolak pelaksanaan PPKM di beberapa tempat. Pernyataan itu dikatakannya di sela melakukan pembagian sembako kepada warga terdampak di Kota Semarang bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Jumat (23/7) malam.

Kapolda menjelaskan, beberapa antisipasi sudah dilakukan jajarannya dengan mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai provokator. Yakni di Polres Brebes dan di Polres Banyumas, mampu mengamankan oknum masyarakat yang membuat informasi menyesatkan dan ajakan melakukan aksi unjuk rasa penolakan pelaksanaan PPKM.

“Saya imbau kepada masyarakat tidak usah menanggapi broadcast terkait dengan adanya demo besok tanggal 24. Di wilayah Jawa Tengah saya jamin, tidak ada demo-demo semacam itu. Saya harapkan masyarakat tetap stay tinggal di rumah. Dalam rangka apa, menjamin prokes itu sendiri. Besar harapan kami, masyarakat kita tetap tinggal di rumah,” kata kapolda.

Kapolda lebih lanjut menegaskan, bagi yang tetap nekat melakukan aksi unjuk rasa akan dilakukan penindakan sesuai prosedur hukum dan berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto meminta masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang menyesatkan. Terlebih lagi, ajakan untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan orang lain.

Menurut pangdam, masyarakat Jateng mampu melakukan filter terhadap informasi menyesatkan dan tidak akan melakukan tindakan anarkis.

“Apapun provokasi tadi disampaikan pak kapolda, tentunya masyarakat Jawa Tengah punya kepribadian yang santun dan saling menjaga serta saling mengayomi. Sehingga tidak mudah terprovokasi atas hasutan atau apapun. Kita harapkan kondisi masyarakat yang sekarang ini kondusif, dapat kita pelihara sampai nanti pada akhirnya kita bisa menekan angka COVID-19 ini di Jawa Tengah secara bersama-sama,” ujar pangdam.

Pangdam berharap, masyarakat Jateng tetap tenang dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap taat dan patuh dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dengan baik. (Bud)