Satgas Oksigen Jateng Dibentuk Untuk Pastikan Pasokan Aman

Depo Samator di Kecamatan Bawen
Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan peninjauan ke depo Samator di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Oksigen, dengan melibatkan unsur terkait termasuk kepolisian dari Ditreskrimsus Polda Jateng. Satgas Oksigen Jateng dibentuk, untuk memastikan pasokan oksigen ke rumah sakit rujukan COVID-19 aman.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Satgas Oksigen yang dibentuk itu, untuk menerima aduan atau keluhan dari rumah sakit rujukan COVID-19 terkait kebutuhan oksigen bagi pasien yang dirawat. Pernyataan itu dikatakan usai memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, Senin (5/7).

Menurut Ganjar, Satgas Oksigen Jateng harus bisa memastikan suplai oksigen ke rumah sakit rujukan COVID-19 itu aman dan terpenuhi.

Ganjar menjelaskan, ada beberapa strategi yang saat ini sedang disusun untuk pemenuhan kebutuhan oksigen bagi rumah sakit rujukan COVID-19. Mulai dari penambahan armada tangki pengiriman oksigen, sampai dengan penyediaan isotank dengan cepat.

“Maka kita membuat Satgas Oksigen, sehingga kita bisa menghitung seluruh stok yang ada di Jawa Tengah berapa dan ada di man serta rumah sakit perlunya berapa. Ini inline dengan yang rapatkan dengan menko marinves yang memimpin rapat bersama menteri perindustrian dan menteri kesehatan. Karena ini kondisinya cepat, maka kami di Jawa Tengah membuat satgas itu untuk menampung dan membantu serta memfasilitasi termasuk sedikit-sedikit juga ngoyak-ngoyak,” kata Ganjar.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, kebutuhan oksigen saat ini sekira 424.940 meter kubik per hari. Jumlah itu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan perawatan bagi pasien, yang dirawat di ruang ICU maupun tempat isolasi terpusat.

Menurutnya, setiap rumah sakit rujukan COVID-19 kebutuhan oksigennya berbeda-beda sesuai jumlah pasien yang dirawat.

“Ya terus berusaha, terus diusahakan. Tapi setahu saya dan pemantauan kami itu, yang kehabisan sama sekali itu tidak ada. Tetapi menipis-menipis iya. Persediaannya tinggal sedikit-sedikit iya, tetapi selalu bisa diatasi dengan berbagai cara pengatasannya itu,” ucap Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pihaknya juga berkoordinasi dengan seluruh penyedia oksigen dalam upaya pemenuhan kebutuhan. (Bud)