Sekolah Vokasi Undip Tambah Dua Laboratorium Berbasis Digital

Prof. Budiyono
Prof. Budiyono, Dekan Sekolah Vokasi Undip.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sekolah Vokasi Undip membuat dua laboratorium yang digunakan sebagai sarana penunjang pembelajaran, sekaligus sebagai tempat praktik penerapan teori perkuliahan. Kedua laboratorium itu adalah E-Learning Studio, dan Vocational Tax Corner.

Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof Budiyono mengatakan kedua fasilitas praktik yang dibangun itu, disesuaikan untuk menunjang pembelajaran mahasiswa berbasis revolusi industri 4.0 dan mengikuti perkembangan era digital. Pernyataan itu dikatakan dalam sesi webinar di sela peresmian kedua laboratorium, Senin (15/3).

Budiyono mengatakan kedua laboratorium digital yang baru saja dibangun itu akan membentuk metode pembelajaran berkualitas dan modern. Sehingga, para mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang diterima ke dunia kerja nyata.

Menurut Budiyono, dalam praktik yang dikerjakan di laboratorium itu maka para mahasiswa dan dosen bisa belajar mengenai pra-produksi dan produksi serta pascaproduksi dari pembuatan konten kreatif.

“Insya Allah dua laboratorium ini bisa menjadi teaching industry, dan sekaligus bisa dipakai praktik para mahasiswa. Studio e-learning itu bagian dari jawaban nyata sekolah vokasi mengembangkan berbagai metode dan substansi pembelajaran berbasis revolusi industri 4.0. Selanjutnya dibentuk dalam blended learning, problem based learning dan project based learning. Kami berharap nantinya para dosen Undip bisa memanfaatkan studio ini untuk menghasilkan produk perkuliahan,” kata Budiyono.

Lebih lanjut Budiyono menjelaskan, keberadaan dua laboratorium digital menjadi program jangka panjang Sekolah Vokasi Undip. Yakni, pada 2021-2025 sebagai fase penguatan dari program-program yang telah dirintis sebelumnya.

“Kehadiran sekolah vokasi harus bisa memberi manfaat dengan ilmu yang dapat langsung diamalkan. Sebuah kebanggan sekolah vokasi bisa berkolaborasi dengan berbagai fakultas, untuk menuntut ilmu yang tidak ada putusnya,” pungkasnya. (Bud)