Vaksin Nusantara Dapat Dukungan Dari Pemprov Jateng

Vaksinasi di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo di Ambarawa
Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Indonesia saat ini sedang melakukan penelitian vaksin Nusantara, dan masuk dalam uji klinis tahap kedua. Vaksin Nusantara juga diklaim cocok untuk masyarakat yang menderita penyakit bawaan, serta mampu bertahan lama dalam tubuh.

Penggagas vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa penelitian vaksin dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang. Vaksin tersebut merupakan kerja sama antara PT Rama Emerald Multi Sukses dengan AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat bersama Universitas Diponegoro.

Terawan menjelaskan, vaksin yang dikembangkan ini berasal dari sel dendritik autolog atau komponen sel darah putih dan dipaparkan dengan Antigen protein S dari SARS-COV-2. Sel dendritik yang telah mengenal antigen ini akan diinjeksikan ke tubuh pasien, dan nantinya akan memicu sel-sel imun lain guna membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS-COV-2.

“Jadi kita bersama-sama dengan teman-teman dari Avita Bio Medical Corp dari Amerika dan juga Universitas Diponegoro dan RSUP dr Kariadi Semarang bahu membahu mewujudkan vaksin berbasis denritic cell ini. Dan karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler, tentunya akan bertahan lama,” kata Terawan baru-baru ini.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan siap mendukung, uji klinis yang saat ini sedang berjalan untuk vaksin Nusantara. Bahkan tidak perlu menunggu lama, pihaknya akan memberikan dukungan guna percepatan proses penelitian vaksin Nusantara tersebut.

Menurut Ganjar, dukungan penuh itu diberikan karena vaksin yang diuji klinis di RSUP dr Kariadi Semarang merupakan karya anak bangsa. Bahkan, perlu mendapat pengawalan hingga bisa digunakan masyarakat umum.

“Apakah itu vaksin Nusantara apakah itu vaksin Merah Putih, artinya proses-proses yang sudah bertahap berjalan dan hasilnya bagus pemerintah mesti protect ini. Sehingga, kita bisa mandiri dan tidak tergantung dengan yang lain. Menurut saya ini mesti dikawal,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut juga berharap, vaksin Nusantara bisa dipercepat dan diberikan kepada masyarakat. Sebab, proses penelitian vaksin Nusantara menggunakan DNA orang Indonesia dan diharapkan bisa membawa hasil lebih bagus. (Bud)