Warga Jepara Wadul Ada Industri Tak Taat Prokes

Gubernur Ganjar Pranowo
Gubernur Ganjar Pranowo mendengar aduan dari warga Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan Jepara soal adanya industri tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Warga Desa Banyuputih di Kecamatan Kalinyamatan Jepara mengadu ke Pemprov Jawa Tengah, karena ada sejumlah industri tidak taat pada protokol kesehatan. Padahal, desa tersebut masuk kategori zona merah.

Petinggi Desa Banyuputih Joko Prakoso mengatakan meskipun di desanya diketahui masuk daerah zona merah, namun beberapa industri malah tidak taat pada protokol kesehatan. Hal itu dikatakannya saat desanya dikunjungi Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Menurut Joko, tingginya kasus COVID-19 di desanya itu tidak lepas karena tidak patuhnya perusahaan-perusahaan besar terhadap protokol kesehatan. Padahal, jumlah karyawannya bisa mencapai ratusan hingga ribuan orang.

Joko menjelaskan, banyak karyawan dari sejumlah perusahaan di desanya itu berasal dari luar kota. Sebagian karyawan yang pulang dan kembali saat libur Lebaran kemarin tidak melapor, sehingga tidak ada pemantauan dari pihak desa beserta puskesmas.

“Saat ini memang sangat rawan bagi kami di desa kami. Apalagi ini ada empat PT di desa kami. Positif sekarang 45 orang dan yang meninggal lima orang saat ini. Yang meninggal bebas 31 orang, itu tidak tahu meninggalnya apa tidak tahu,” kata Joko.

Sementara, menanggapi keluhan dan laporan dari warga Desa Banyuputih itu Gubernur Ganjar Pranowo memerintahkan kepada Pemkab Jepara segera mengambil tindakan. Termasuk, melakukan pemeriksaan ke perusahaan-perusahaan yang dilaporkan tidak taat terhadap protokol kesehatan.

Menurutnya, di masa pandemi dan saat ini kasus COVID-19 juga sedang mengalami peningkatan harus ada kesadaran dan ketaatan terhadap protokol kesehatan.

“Perintah ini pernah kita lakukan tahun lalu. Tinggal kita ulang saja, agar mereka lebih disiplin. Karena petingginya juga kerepotan. Kemungkinan besar tidak ada yang mengontrol. Lalu lintas yang tidak terkontrol ini kita tidak pernah tahu, apakah mereka membawa virus apa tidak. Maka kita mintakan nanti pak bupati untuk memberikan surat kepada mereka, agar prokesnya ditaati,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar meminta kepada pengusaha atau pemilik industri se-Jateng, agar mampu menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Apabila tidak bisa melakukan kontrol dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, akan merugikan banyak orang terutama warga sekitar. (Bud)