Gigih Berjuang, UMKM Binaan Dinkop dan UKM Jateng Tembus Pasar Belanda

Lyna Windiarti bersama pekerja sedang menyelesaikan pesanan kain perca jadi produk olahan.
Lyna Windiarti bersama pekerja sedang menyelesaikan pesanan kain perca jadi produk olahan.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pelaku UMKM yang bergerak di bidang kerajinan kain perca, mampu menembus pasar Belanda berkat kegigihannya. Pendampingan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah itu akhirnya membuahkan hasil. Produk-produk yang dihasilkan di antaranya adalah sarung bantal, taplak meja dan cover sofa.

Pemilik Double Eight Craft Lyna Windiarti mengatakan usahanya itu sudah dirintis sejak 2019, dan berawal dari menjahit pakaian wanita. Namun, dari kain-kain sisa potongan yang dikumpulkan itu kemudian coba dibuat sesuatu. Hal itu dikatakan saat ditemui di rumahnya di Plamongan Indah Kota Semarang, belum lama ini.

Lyna menjelaskan, ide mengumpulkan kain-kain bekas potongan itu kemudian memunculkan ide diolah menjadi sesuatu yang menarik. Yakni, diolah menjadi home decor atau home textil berupa sarung bantal maupun taplak meja.

Menurutnya, penjualan olahan kain perca menjadi produk home decor itu dilakukan melalui jaringan pertemanan saja. Hingga akhirnya, mendapat pembinaan dan pelatihan dari Dinkop dan UKM Jateng.

“Pertama saya dikasih pelatihan-pelatihan. Waktu itu saya juga dapat dana hibah dari Katon Indonesia untuk mengelola Instagram dibuat yang bagus. Terus juga ada fasilitas seperti pameran, kalau sudah ikut pameran banyak yang tahu dan orderan banyak masuk,” kata Lyna.

Lebih lanjut Lyna menjelaskan, dari pelatihan awal yang diikuti itu dirinya mencoba mematenkan mereknya agar tidak ditiru orang lain. Termasuk, mengikuti pelatihan digital marketing hingga mengantarkan mampu menjual produk ke mancanegara.

“Penjualannya tidak hanya di dalam negeri saja, tapi ada yang order dari Belanda. Ini sangat membanggakan buat saya,” pungkasnya. (Bud)