Keuntungan Indonesia Jadi Tuan Rumah Presidensi G20

Diah Esti Handayani
Kepala Divisi Substansi Task Force G20 Departemen Internasional Bank Indonesia Diah Esti Handayani memberi penjelasan tentang keuntungan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 secara daring.

Solo, Idola 92,6 FM – Bank Indonesia menyebutkan, ada keuntungan ganda yang bakal diperoleh Indonesia saat menjadi tuan rumah Presidensi G20. Yakni jangka pendek dan jangka panjang, yang apabila dikelola dengan baik akan memberikan pengaruh positif dalam sektor berinvestasi di dalam negeri.

Kepala Divisi Substansi Task Force G20 Departemen Internasional Bank Indonesia Diah Esti Handayani mengatakan keuntungan bagi Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20, ada keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. Pernyataan itu dikatakan dalam sesi webinar tentang Peran Bank Indonesia Dalam Presidensi G20 bersama wartawan, kemarin.

Diah menjelaskan, untuk jangka pendek dampaknya bisa dirasakan langsung ketika ada perhelatan atau kegiatan dilakukan di dalam negeri. Salah satunya, mampu menarik perhatian atau minat dari masyarakat luar negeri datang ke Indonesia. Sedangkan untuk keuntungan jangka panjangnya, akan menjadi pertimbangan sejumlah negara termasuk negara yang belum pernah berinvestasi di Indonesia.

Menurutnya, pada tahun-tahun mendatang diharapkan investor asing yang telah memasukkan Indonesia sebagai negara tujuan investasinya akan datang kembali.

“Misalnya membantu pariwisata kita di Bali, karena dampak pandeminya di sana itu sangat terasa. Sebab, Bali menggantungkan ekonominya pada industri pariwisata. Apabila dilakukan pembatasan atau pengetatan, maka sektor ekonomi di sana turun drastis. Kita pengen mengenalkan Indonesia, dan kalau sudah tahu maka mereka bisa berinvestasi di Indonesia sesuai sektor yang akan dibidik,” kata Diah.

Lebih lanjut Diah menjelaskan, jangka panjangnya akan menimbulkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia. Baik dari sisi keamanan, pariwisata dan juga masyarakatnya.

“Itu merupakan dampak yang sangat penting, karena ini masalah persepsi. Dengan dunia luar melihat Indonesia secara langsung, akan mengakibatkan masalah investasi menjadi lebih lancar. Ketika mereka percaya bahwa negara ini dikelola dengan baik, sehingga bisa mempengaruhi investor di negara mereka,” pungkasnya. (Bud)