Mengenal Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka Jakarta bersama Ibu Mahariah

Mahariah
Mahariah Pendiri Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka Kepulauan Seribu DKI Jakarta/Peraih Kalpataru 2017. (Photo dok Mahariah)

Jakarta, Idola, 92.6 FM – Melihat persoalan lingkungan khususnya sampah di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu DKI Jakarta, seorang guru agama tergerak. Ia pun mendorong warga lainnya untuk mengatasi berbagai persoalan lingkungan, ekonomi, dan sosial yang ada.

Sosok pejuang dan penggerak isu lingkungan itu adalah Ibu Mahariah. Ibu Mahariah mendirikan Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. Salah satu upaya yang dilakukannya, ia berhasil mengubah sampah plastik menjadi solar untuk nelayan dengan cara mendaur ulangnya.

Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka
Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka bisa digunakan sebagai referensi untuk belajar melestarikan lingkungan. (Photo dok Mahariah)

Tak hanya itu, perempuan kelahiran Pulau Panggang Kepulauan Seribu ini juga mengembangkan program ekowisata seperti penghijauan wilayah hutan mangrove, dan pengelolaan daur ulang sampah yang aktif mengajak wisatawan maupun masyarakat sekitar.

“Saya guru, punya modal sosial cukup untuk memprovokasi warga menjaga lingkungan. Saya bikin paud, kelompok pengajian, sanggar seni, pokoknya apa saja yang bisa kami lakukan,”tutur Mahariah yang meraih penghargaan KALPATARU dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017.

Aktifitas Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka
Dari sampah plastik bisa diolah menjadi bbm, dan akhirnya bisa dimanfaatkan para nelayan untuk bahan bakar melaut. (Photo dok Mahariah)

Ia memimpikan, pulau nol sampah.”Kita punya problem kultur, sampah adalah bukan sumber daya, harus disembuyikan, diumpetkan, dibuang sejauh-jauhnya. Lalu Bagaimana membalikkan hal ini dari aib menjadi sumber daya?,”tambah Mahariah yang merogoh kocek dari kantong sendiri untuk mewujudkan keinginannya.

Lalu, bagaimana hasilnya? Setelah 20 tahun berjalan, mimpi apa lagi yang ingin diwujudkan oleh Ibu Mahariah?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ibu Mahariah, pendiri Rumah Literasi Hijau Pulau Pramuka Kepulauan Seribu DKI Jakarta/peraih KALPATARU dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaApa Problemnya Kalau Kepuasan dan Keyakinan pada Pemerintah Menurun?
Artikel selanjutnyaBalai Bahasa Jateng Umumkan Peraih Penghargaan Prasidatama 2022