Minyak Goreng Picu Inflasi Tinggi di Jateng

Adhi Wiriana
Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana menyampaikan laju inflasi April 2022.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, mahal dan langkanya minyak goreng memicu inflasi sebesar 1,07 persen pada April 2022. Selain minyak goreng, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax juga ikut mendorong terjadinya inflasi.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan selain minyak goreng dan kenaikan harga BBM, daging ayam ras dan telur ayam ras juga menjadi penyebab terjadinya inflasi pada April 2022. Pernyataan itu dikatakan saat menyampaikan rilis inflasi bulanan secara virtual, kemarin.

Adhi menjelaskan, hampir semua daerah yang disurvei di Jateng mengalami inflasi dan tertinggi adalah Kabupaten Cilacap sebesar 1,68 persen. Sedangkan inflasi terendah di Kota Semarang, hanya 0,86 persen.

Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Inflasi cukup tinggi terjadi di Jawa Tengah, mencapai 1,07 persen. Bila dibandingkan angka nasional yang mencapai 0,95 persen, maka inflasi ini relatif cukup signifikan kenaikannya. Pada 2020 dan 2021, inflasi di bulan April tidak pernah mencapai angka yang di angka satu persen. Di 2020 itu -0,01 persen, dan di 2021 hanya 0,04 persen,” kata Adhi.

Lebih lanjut Adhi menjelaskan, dengan laju inflasi tersebut maka tingkat inflasi tahun kalender April 2022 sebesar 2,27 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,48 persen. Namun, meskipun pada April 2022 terjadi kenaikan harga tetap ada beberapa komoditas mampu menahan laju inflasi.

“Penahan laju inflasi pada bulan April 2022 adalah turunnya harga cabai merah, cabai rawit, beras, bawang merah dan tarif kendaraan roda empat online,” pungkasnya. (Bud)