Momentum Ramadan Jadi Ajang Hotel di Semarang Naikkan Okupansi

Chef Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang
Chef Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang menyiapkan hidangan paket buka puasa.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah hotel di Kota Semarang memasang target okupansi di atas bulan-bulan sebelum, saat masuk Ramadan tahun ini untuk meningkatkan pemasukan bagi perusahaan. Salah satunya, lewat sejumlah program Ramadan yang telah disiapkan untuk ditawarkan kepada masyarakat.

Executive Assistant Manager Aston Inn Pandanaran Semarang Yuliani Krisharyati mengatakan pihaknya memasang target okupansi atau keterisian kamar hotel selama Ramadan sebesar 75 persen, dan salah satu strateginya lewat program Hijrah atau Hidangan Jamuan Ramadan Penuh Berkah. Yakni, menyiapkan sejumlah paket untuk berbuka puasa saat bulan puasa bagi tamu menginap maupun pengunjung hotel. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di hotel saat peluncuran paket Hijrah, belum lama ini

Yuliani menjelaskan, melalui program Hijrah selama Ramadan ini pihaknya berharap mampu mendongkrak okupansi hotel sampai 75 persen. Sehingga, mampu menggairahkan kembali sektor perhotelan yang sempat surut pada dua tahun terakhir.

Menurut Yuliani selama bulan puasa tahun ini, pihaknya menargetkan mampu melayani 7.500 paket bagi tamu menginap maupun pengunjung. Pada tahun sebelumnya, mampu melayani 7.280 paket. .

“Harapan kita bisa meningkat dari tahun ke tahun, memang 2020 dan 2021 itu adalah tantangan kita semua karena memasuki masa pandemi. Namun kita masih stabil, dan okupansi kita masih di angka 70 persen. Bulan puasa ini memang saat ini Semarang saya pikir tidak Semarang saja, tidak tidak pernah tahu akan last minute booking. Selama ini banyak tamu yang booking mendadak, sehingga banyak tamu yang lebih memilih walk in,” kata Yuliani.

Pegawai Hotel Novotel Semarang
Pegawai Hotel Novotel Semarang menata sajian makanan untuk pengunjung dan tamu hotel.

Sementara itu General Manager Hotel Novotel Semarang Gunawan Widodo menambahkan, selama bulan puasa ini pihaknya membidik segmen grup atau perusahaan yang ingin melakukan meeting dan dibarengi buka puasa bersama. Termasuk, para tamu menginap yang sengaja ingin berbuka puasa bersama keluarga atau rekan bisnisnya.

Menurutnya, tingkat hunian kamar di Ramadan mulai mengalami peningkatan pada pekan kedua setelah Ramadan dan seterusnya hingga menjelang Lebaran atau usai Idul Fitri. Kebanyakan merupakan tamu menginap dari kalangan keluarga.

“Seperti kita ketahui bersama, tingkat hunian kamar terutama di Novotel Semarang pada bulan Ramadan ini mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Terlebih di minggu pertama di bulan Ramadan, karena masih banyak orang yang buka puasa di rumah masing-masing,” ujar Gunawan.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan, guna menarik minat para calon tamu menginap pihaknya menawarkan paket buka puasa dengan ragam masakan menggunakan bahan baku organik. Sebab, gaya hidup sehat saat ini sedang menjadi tren di tengah situasi pandemi COVID-19. (Bud)

Artikel sebelumnyaUniversitas Pertamina Inisiasi Sekolah Wirausaha Bagi Mahasiswa
Artikel selanjutnyaPertalite Jadi BBM Subsidi, Lonjakan Konsumsi Hanya Sementara