OJK Dirikan Posko Literasi Keuangan di Tiap Desa di Jateng

Aman Santosa
Aman Santosa, Kepala OJK Kanreg 3 Jateng-DIY.

Semarang, Idola 92,6 FM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah-Yogyakarta mendirikan posko literasi keuangan di masing-masing desa.

Masyarakat di desa/kelurahan se-Jateng bisa memanfaatkan posko literasi keuangan untuk mendapatkan informasi tentang produk perbankan hingga pencegahan aplikasi pinjaman online (pinjol) ilegal maupun investasi bodong.

Kepala OJK Kanreg 3 Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan jajarannya berkomitmen untuk semakin baik kerja di bidang pengawasan keuangan. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya di sela kegiatan launching Simolek Edutainment, Jumat (18/11).

Aman menjelaskan, menjadi tantangan jajarannya untuk semakin meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang ada di Jateng.

Menurutnya, tantangan ke depan semakin berat dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

“Menjadi tantangan buat kita bahwa belum seluruh masyarakat mendapatkan akses keuangan. Kita coba meratakan akses keuangan,” kata Aman.

Lebih lanjut Aman menjelaskan, pihaknya juga terus memerangi jebakan pinjol ilegal di tengah masyarakat. Dengan menjadikan desa-desa di seluruh Jateng sebagai agen literasi keuangan, maka di desa/kelurahan akan didirikan pusat informasi keuangan.

“Penipuan investasi bodong itu merupakan virus. Nah edukasi merupakan imunisasinya, sehingga kita harapkan nanti tidak hanya sekadar dengan besar tapi juga di setiap desa bekerja sama antara pemerintah kabupaten/kota sampai kolaborasi dengan industri jasa keuangan,” jelasnya.

Aman menyebutkan, pihaknya menyiapkan Simolek dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan bisa digunakan para pelaku industri jasa keuangan.

Saat ini Simolek ada tiga armada di Kota Semarang, dua armada ada Kota Surakarta dan Yogyakarta. SedangkN di Tegal dan Purwokerto masing-masing ada satu armada.

“Inilah yang akan kita gerakkan untuk keliling seluruh desa seantero Jawa Tengah untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan edukasi dari OJK. Mobil ini bisa dipakai oleh industri jasa keuangan atau siapa saja yang mau pakai,” pungkasnya. (Bud)