OJK Serahkan Bantuan ke Pedagang Pasar Johar

Bantuan untuk pedagang Pasar Johar
Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY Aman Santosa (kiri) saat menyerahkan bantuan untuk pedagang Pasar Johar dan diterima perwakilan Pemkot Semarang, Kamis (7/4) sore.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Regional 3 OJK Jawa Tengah-Yogyakarta menyerahkan bantuan kepada pedagang Pasar Johar yang menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu, dan diterima perwakilan Pemkot Semarang. Bantuan diberikan di kantor OJK, Kamis (7/4) sore kemarin, untuk meringankan beban pedagang saat bulan puasa.

Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan memasuki bulan puasa tahun ini meskipun masih di situasi pandemi, namun pergerakan perekonomian mulai ada geliat pertumbuhan. Hanya saja di tengah situasi pandemi dan geliat ekonomi sedang terjadi, beberapa pedagang di Relokasi Pasar Johar Semarang menjadi korban kebakaran pada awal Februari 2022 kemarin.

Aman menjelaskan, situasi tersebut membuat pedagang di Relokasi Pasar Johar menjadi sulit bergerak untuk melunasi cicilan di perbankan apabila memilikinya. Sehingga, pihaknya memberikan bantuan untuk para pedagang di Pasar Johar dan diserahkan ke Pemkot Semarang.

Menurutnya, bantuan yang diberikan kepada pedagang di Pasar Johar setidaknya akan meringankan beban di bulan puasa hingga Lebaran mendatang.

“Bentuk bantuannya itu senilai Rp215 juta, itu hasil sumbangan dari OJK dan teman-teman Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah. Ada dari bank atau asuransi, kita saweran saja untuk membantu pedagang Pasar Johar yang kebakaran. Tujuannya apa, karena waktu itu kebakaran dan banyak yang mengajukan kredit tidak semuanya itu memenuhi persyaratan. Sehingga yang tidak memenuhi persyaratan, kita bantu dengan CSR. Bukan dari IJK saja, tapi juga pihak-pihak lainnya ikut membantu,” kata Aman.

Lebih lanjut Aman menjelaskan, selain membantu pedagang Pasar Johar yang menjadi korban kebakaran pihaknya juga mengajak seluruh perbankan di wilayah Jateng memborong produk UMKM sebelum Lebaran. Hal itu juga dilakukan, agar pelaku UMKM bisa berhari raya dan produk-produk dari sektor usaha kecil laku terjual.

“Ini kegiatan kedua kita kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, dan tahun lalu kita mampu beli sekitar Rp1,8 miliar produk UMKM. Mudah-mudahan tahun ini lebih banyak lagi, karena masih banyak UMKM yang belum tersentuh dunia perbankan. Kita dorong mereka jemput bola, jangan menunggu UMKM datang ke kita,” pungkasnya. (Bud)