Perempuan Punya Peran Penting Selama Pandemi Berlangsung

Rahmat Dwisaputra
Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra menyerahkan kenang-kenangan kepada salah satu narasumber talk show "Pemberdayaan Wanita di Era Uncertainty" di KPw BI, Kamis (7/1).

Semarang, Idola 92,6 FM – Kaum perempuan mendapat posisi terbaik selama pandemi COVID-19 terjadi, karena mampu berperan cukup penting di dalam keluarga atau lingkungan sekitarnya. Mulai dari berperan sebagai guru bagi anaknya saat sekolah dalam jaringan (daring), maupun menjadi petugas protokol kesehatan bagi keluarganya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan selama masa pandemi berlangsung, ternyata juga mampu mendorong peran perempuan mengambil bagian untuk menjadi pemimpin. Terutama di dunia kerja, atau tempatnya bekerja saat ini. Pernyataan itu dikatakan saat membuka talk show tentang ‘Pemberdayaan Wanita di Era Uncertainty’ di KPw BI, Kamis (7/1).

Rahmat menjelaskan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada tahun kemarin menyatakan bahwa kaum perempuan mulai banyak tampil menjadi pemimpin atau CEO sebanyak 25 persen dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya hanya 20 persen. Dari hasil survei yang dilakukan itu, menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh dunia sebagai negara dengan posisi manajemen senior wanita paling banyak secara global.

Menurutnya, kesenjangan gender di tempat kerja mulai tertata sejak pandemi terjadi.

“Pandemi ini justru menunjukkan peran sentral perempuan, dalam upaya penanganan dan pemulihan dampak pandemi. Adapun peran perempuan di saat pandemi antara lain sebagai jendela informasi, bagaimana menaklukkan pandemi bagi keluarga dan masyarakat. Kemudian sebagai penggerak ekonomi melalui usaha UMKM, dan berperan dalam pengajaran anak selama periode tatap muka ditiadakan. Hingga berperan penuh, dalam penerapan protokol kesehatan di keluarga,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, Kantor Perwakilan BI Jateng memiliki atensi terhadap perjuangan RA Kartini dibuktikan dengan mendorong pemberdayaan perempuan dan rekaktivasi program-program pendukung di museum di Rembang. Selain itu juga ada penyusunan silabus di program silabus “Kartini Mengajar”, yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat khusus kelompok perempuan.

“Melalui momentum peringatan Hari Kartini pada tanggal 21 April, diharapkan berbagai sinergi yang dilakukan Bank Indonesia bersama pemerintah mampu memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan perempuan di era uncertainty ini” pungkasnya. (Bud)