Stok Pangan di Jateng Aman Jelang Ramadan

Rahmat Dwisaputra
Rahmat Dwisaputra, kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menjamin, stok pangan aman menjelang Ramadan mendatang. Pihaknya juga telah memastikan, jalur distribusi komoditas pangan masyarakat menjelang bulan puasa tidak terganggu.

kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan stok komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat menjelang Ramadan, masih dalam batasan aman dan tidak menyulitkan masyarakat. Termasuk, stok minyak goreng yang sempat mengalami kelangkaan di sejumlah pasar tradisional maupun pasar modern. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Hotel Gumaya, kemarin.

Rahmat menjelaskan, BI yang masuk di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan monitoring atau pemantauan di lapangan guna memastikan stok pangan kebutuhan masyarakat aman menjelang dan selama Ramadan. Namun, untuk sejauh ini belum ditemukan adanya penimbunan komoditas tertentu di wilayah Jateng.

“Satgas Pangan sudah jalan, dalam rangka memitigasi risiko dalam menghadapi puasa dan Lebaran. Bahkan, Satgas Pangan juga sudah operasi dan segala macam. Insya Allah aman,” kata Rahmat.

Peni Rahayu
Peni Rahayu, Asisten Setda Pemprov Jateng.

Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Peni Rahayu menyatakan, saat ini stok minyak goreng sudah tersedia di pasaran meskipun harganya diakui masih mahal. Namun, hal itu masih lebih baik daripada tidak ada barang (minyak goreng) di pasaran.

Menurut Peni, kecepatan dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan minyak goreng cukup dibutuhkan menjelang Ramadan nanti.

“Alhamdulillah, kebijakan pemerintah (pusat) sekarang sudah cukup bagus. Pak menteri dalam negeri juga sudah berpidato, bahwa ketersediaan komoditas pangan ada 12 komoditas pangan yang harus betul-betul kita dalami menjelang Ramadan. Yang betul-betul kita perhatikan di Jawa Tengah ada empat komoditas yaitu bawang putih, kedelai dan gula pasir serta minyak goreng,” ucap Peni.

Lebih lanjut Peni berharap, Kementerian Perdagangan bisa cepat mengambil tindakan untuk harga dan distribusi minyak goreng terkendali. Sehingga, masyarakat tidak kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. (Bud)