Tingkatkan Layanan SDM, Disperindag Jateng Rancang Aplikasi TUMPENG

Sosialisasi aplikasi TUMPENG di kantor Disperindag Jateng, jumat (7/10)

SEMARANG, RADIO IDOLA 92,6 FM – Sebagai upaya dalam meningkatkan layanan sumber daya manusia, Dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Jawa Tengah merancang aplikasi Tanya Umum dan Kepegawaian secara daring (TUMPENG).

Sekretaris Dinas perindustrian dan perdagangan Jawa Tengah , Ir. Agus Suranta, M.S mengatakan, digitalisasi sudah masuk di semua sector kehidupan termasuk di kantor pemerintahan Provinsi Jawa Tengah. Untuk itu aparatur sipil negara dituntut melek teknologi tanpa memandang usia maupun jabatan.

“Diperlukan dorongan-dorongan yang inovatif agar Apartur Sipil Negara tidak tertinggal dalam mengikuti perkembangan dunia digital,” ungkap Agus Suranta, di sela acara sosialisasi aplikasi TUMPENG di Aula Lantai 5, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah baru – baru ini.

Acara ini sendiri dihadiri oleh perwakilan para pegawai dilingkungan Dinas, Petugas Kebersihan serta Petugas Keamanan. Ia berharap inovasi ini bisa menjadi alat bantu yang efektif dan efisien dengan baiaya yang minim.

“Harapannya inovasi ini menjadi alat bantu atau tools yang efektif dan efisien dan bias disebut sebagai inovasi yang low budget high impact” Tegasnya

Sementara itu kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sekaligus isiator kegiatan, Ido Ibrahim menjelaskan ada 13 menu yang disajikan di aplikasi TUMPENG, yang terbagi dalam dua menu utama yaitu menu Umum dan menu Kepegawaian. Didalam menu Umum terdiri dari aplikasi PIPASARPRAS (Pinjam Pakai Sarana dan Prasarana), aplikasi Lapor Kerusakan, Data Aset, Hasil e-SKM, aplikasi Jadwal Zoom Meeting serta aplikasi Info Magang.

“Sedangkan pada menu Kepegawaian terdiri dari menu aplikasi SI PADAN, KARIS/KARSU, Kenaikan Pangkat, Mutasi, aplikasi Lapor Pegawai, Cuti dan terakhira dalah menu Pensiun,” ujar Ido

Hal ini menurut Ido sesuai filosofinya yaitu sebuah menu makanan tradisional yang terdiri dari bermacam menu dan informasi yang diintegrasikan dalam satu system, sehingga dapat dengan cepat dan mudah diakses oleh para pegawai dan masyarakat. Kedepan, rekomendasi bahwa inovasi harus terus dikembangkan tentunya diimbangi dengan konsekuensi ketersediaan anggaran pemerintah.

“kedepannya aplikasi ini disusun berbasis script atau coding dengan tujuan untuk mengurangi resiko keamanan data serta kenyamanan pengguna,”pungkasnya (tim)