Wagub Minta Ada Penguatan Kurikulum Pencegahan Kekerasan di Ponpes

Taj Yasin
Taj Yasin Maimoen, Wagub Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah menyambut baik program penguatan kurikulum yang ditawarkan Lembaga Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU), dalam upaya penguatan kurikulum bagi pondok pesantren. Utamanya, untuk pencegahan terhadap kekerasan di lingkungan pesantren.

Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan dirinya sudah bertemu dengan perwakilan pengurus RMI NU Jateng, terkait dengan program penguatan kurikulum guna mencegah kekerasan di lingkungan pondok pesantren. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di rumah dinas, baru-baru ini.

Gus Yasin menjelaskan, salah satu program yang ditawarkan RMI NU Jateng adalah penguatan kurikulum pembelajaran untuk pencegahan kekerasan yang terjadi di lingkungan ponpes. Program yang ditawarkan itu, harapannya bisa diselipkan dalam penyusunan ranperda pesantren pada Januari 2022 ini.

Menurutnya, RMI NU Jateng juga memberikan masukan terkait penguatan kurikulum muatan lokal atau materi pembelajaran.

“RMI sendiri itu kan untuk memberikan pelatihan terhadap pondok-pondok pesantren tentang manajerial keuangan, manajerial bagaimana pesantren itu bisa mengembangkan ekonominya. Itu aja intinya kita kerja samakan, dan juga sekaligus penguatan materinya. Materinya kita ingin dorong untuk ada di madin-madin, pembelajaran kitab lagi sehingga terbentuk akhlak mulai tidak rancu,” kata Gus Yasin.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, nantinya RMI NU Jateng lewat penguatan materi kurikulum akan memberikan warna baru dalam pembelajaran di pondok pesantren. Sehingga, program-program yang disusun RMI NU Jateng bisa diharmonisasikan dengan program dari pemprov. (Bud)