100 Mesin Kapal Nelayan Semarang Dikonversi BBG Gasku

Mesin kapal BBG
Dua orang nelayan Semarang melaut menggunakan mesin kapal yang telah dikonversi dengan BBG.

Semarang, Idola 92,6 FM-PGN bersama Gagas Energi Indonesia (Gagas) mengembangkan pemanfaatan penggunaan gas bumi, sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan untuk sektor transportasi.

Pengembangan pemanfaatan gas bumi untuk sektor transportasi, dilakukan dengan mencoba mengonversi mesin kapal nelayan dapat menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) berbasis Compresed Natural Gas (CNG) melalui produk Gasku.

Uji coba dilakukan dengan melibatkan 100 orang nelayan di daerah Tambaklorok dan Tambakrejo Semarang, yang telah menggunakan BBG pada mesin kapal nelayan.

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengatakan uji coba yang dilakukan, merupakan salah satu langkah untuk membantu masyarakat mendapatkan berbagai alternatif energi pilihan lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Hardiansyah menjelaskan, pihaknya membantu nelayan yang selama ini selalu tergantung dengan bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Hardiansyah, sistem pengisian BBG untuk kapal nelayan akan menggunakan sistem tukar tabung layaknya Gaslink Cylinder.

Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi, akan dibekali dengan sebuah unit tabung baja berkapasitas sekitar 17 LWC (Liter Water Capacity) atau setara dengan 4.2 Liter Setara Premium (LSP).

“Kami berusaha melakukan berbagai inisiatif untuk pemanfaatan gas yang lebih besar di berbagai sektor, khususnya sektor transportasi. Selain untuk membantu pemerintah mengurangi beban subsidi energi untuk transportasi, penggunaan BBG yang relatif lebih efisien diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan,” kata Hardiansyah.

Lebih lanjut Hardiansyah menjelaskan, satu unit tabung diperhitungkan dapat mendukung daya jelajah sekira 50 kilometer atau setara dengan sehari berlayar.

Pada proses uji coba, Gagas akan mengirimkan sekira 100 tabung terisi ke lokasi terdekat yang dapat diakses nelayan untuk melakukan penukaran tabung kosong.

“Pelaksanaan uji coba ini akan dilaksanakan selama sebulan untuk melihat bagaimana efisiensi dan efektivitas penggunaan BBG pada mesin kapal nelayan,” pungkasnya. (Bud)