Bagaimana Menangkarkan Pendidikan Resiliensi sejak Dini?

Resilience
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Pendidikan resiliensi atau kemampuan untuk bertahan, beradaptasi, dan bangkit dari situasi sulit, dinilai perlu diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Hal itu agar mereka menjadi tangguh di masa depan. Hal ini bisa menjadi solusi atas semakin meningkatnya angka depresi bahkan hingga menyebabkan bunuh diri. Demikian dilansir dari kompas.id (27/12/2023).

Terlebih, dunia saat ini mengalami berbagai ketidakpastian, mulai dari wabah penyakit, perubahan iklim, ketidakstabilan politik, kecepatan perubahan teknologi, dan krisis ekonomi global.

Untuk menghadapi semua itu, diperlukan proses adaptasi yang cepat dan sistematis. Apabila gagal/ seseorang dapat mengalami stres yang berujung pada gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

Lalu, bagaimana menangkarkan pendidikan resiliensi sejak dini agar mereka tangguh menghadapi permasalah hidup yang semakin kompleks ketika dewasa? Apa saja hal-hal yang perlu diajarkan pada anak?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Lektor Kepala (Ketua Program Studi S2), FIP-Pendidikan Guru PAUD Universitas Negeri Semarang, Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto, S.Psi., M.A., D.Sc. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: