Balkondes Wringinputih Jadi Berkah, Kini Anak Desa Bisa Kuliah

Seorang pengunjung melintas
Seorang pengunjung melintas di salah satu spot foto di Balkondes Wringinputih di Kecamatan Borobduru, Kabupaten Magelang.

Magelang, Idola 92,6 FM – Pagi benar, Putri sudah bangun dari tidurnya. Layaknya anak perempuan seusianya, Putri langsung berkemas membereskan tempat tidurnya dan kemudian beranjak ke kamar mandi.

Dibukanya kran air perlahan, kemudian tangannya mulai mengambil air untuk berwudlu. Dinginnya air di pagi hari sudah menjadi hal biasa di daerahnya di Dusun Karangmalang, Kecamatan Borobudur di Kabupaten Magelang.

Usai menjalankan salat Subuh, Putri Dwiastuti bersiap menuju ke pasar desa. Pagi ini di Balkondes Wringinputih akan ada kegiatan, sehingga dirinya yang bertugas di bagian Food and Baverage harus berbelanja segala kebutuhan untuk memasak di dapur.

Dipacunya sepeda motor pelan menuju pasar, dan dengan lincahnya tubuh mungil Putri sudah menghilang di antara kerumuman para pedagang maupun pembeli di pasar.

Buku catatan belanja dibuka, dan dihapalkan sejumlah barang belanjaan yang harus dibeli. Tak perlu banyak waktu, Putri sudah keluar pasar sambil membawa barang belanjaan dan dengan segera memacu motornya menuju Balkondes Wringinputih.

Meskipun Putri mengidap penyakit Thalasemia dan tidak sampai menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD), namun hal itu tidak sampai menghalangi niat dan tugasnya ikut memberdayakan balkondes di desanya yang merupakan bantuan dari Pertamina Persero.

”Saya sekolah cuma sampai kelas tiga SD karena, karena sering sakit-sakitan dan itu menghambat pendidikan saya,” kata Putri saat ditemui di sela waktu istirahat pekerjaannya, belum lama ini.

Menurut Putri, dalam kondisinya saat ini dirinya berterima kasih dengan adanya balkondes di desanya. Sebab, dirinya bisa bekerja dan tahu bagaimana rasanya memikul tanggung jawab sebuah pekerjaan meskipun pendidikannya tidak sampai tamat SD.

”Dari yang saya tadinya tidak bisa kerja, sekarang saya bisa mendapatkan pekerjaan,” ucapnya.

Pagelaran seni menghibur tamu
Pagelaran seni menghibur tamu di Balkondes Wringinputih. (dok)

Putri bercerita, dirinya bergabung dan bekerja di Balkondes Wringinputih sejak 2018 silam dan saat itu balkondes untuk kali pertama beroperasi. Dirinya ingat betul, awal bekerja pada 1 Oktober 2018.

”Awalnya saya gabung di Sanggar Tari Omah Guyub, terus ditawari untuk ikut kerja di balkondes. Saya diminta kerja di bagian FB sampai sekarang,” ujar Putri.

Putri menyebut, meskipun tidak sampai lulus SD tapi dirinya punya tekad kuat untuk bisa menyelesaikan pendidikan SD dengan mengambil program Kejar Paket A.

Dirinya punya cita-cita yang tinggi, kelak bisa membangun usaha sendiri melalui pembuatan kain batik.

”Saya sedang menekuni pembuatan batik asli Wringinputih. Kemarin juga sempat dapat pelatihan eco print dan batik tulis. Mungkin kalau sudah tidak lagi di balkondes, mau saya kembangkan jadi usaha,” jelas Putri.

Lain Putri lain juga dengan Asiyah, warga Dusun Bojong yang ikut kerja di Balkondes Wringinputih.

Asiyah sehari-hari di Balkondes Wringinputih lebih banyak berkutat di dapur, untuk memasak bagi para tamu menginap maupun pengunjung acara di balkondes.

”Dulu sebelum ada balkondes, saya hanya ibu rumah tangga dan hanya mengandalkan pendapatan dari suami,” ucap Asiyah.

Menurut Asiyah, keberadaan Balkondes Wringinputih buat dirinya juga memberikan manfaat luar biasa. Terutama, pendidikan untuk anaknya bisa sekolah di perguruan tinggi.

”Anak saya sekarang kuliah di Universita Muhammadiyah Magelang, di jurusan Teknik Mesin,” imbuhnya.

Asiyah tidak menyangka, jika di dalam keluarganya bakal ada yang bisa sekolah sampai perguruan tinggi dan dirinya sebagai orang tua tidak mengeluarkan biaya sama sekali.

”Saya tidak pernah kepikiran anak saya bisa sekolah sampai perguruan tinggi. Apalagi di desa saya itu, yang kuliah dan sampai jadi sarjana tidak sampai 10 anak,” jelasnya.

Asiyah berharap, anaknya nanti kelak ketika sudah lulus kuliah dan menjadi sarjana bisa mengabdikan ilmunya di Balkondes Wringinputih.

”Itu jadi ucapan terima kasih kepada balkondes, karena sudah disekolahkan hingga jadi sarjana. Harapannya, ilmu yang dimiliki bisa diterapkan di desa,” jelasnya.

Sementara itu Direktur BUMDes Wringinputih sebagai pengelola balkondes, Rizal Arifin Riatmoko menyatakan, jika keberadaan Balkondes Wringinputih tidak hanya memberikan manfaat dari sektor perekonomian warga saja tapi juga peduli terhadap pendidikan anak-anak desa.

Yakni, melalui program ”Satu Rumah Satu Sarjana” yang sudah bergulir sejak 2021 lalu.

”Pada tahun 2021 itu kami berhasil memberikan beasiswa kepada anak desa untuk tiga orang, dan tahun berikutnya bertambah menjadi 11 anak yang diberi beasiswa. Tahun ini kita memberikan beasiswa kepada lima orang. Jadi total ada 16 anak yang mendapat beasiswa,” kata Rizal.

Sanggar tari Omah Guyub
Sanggar tari Omah Guyub saat menjamu para tamu di Balkondes Wringinputih. (dok)

Lebih lanjut Rizal menjelaskan, setiap anak yang mendapat beasiswa hingga lulus menjadi sarjana itu membutuhkan biaya hingga Rp52 juta per anak selama empat tahun. Dana tersebut didapat dari keuntungan yang dihasilkan Balkondes Wringinputih.

”Kami mengharapkan, anak-anak yang mendapat beasiswa dan menjadi sarjana itu nantinya akan mengabdikan dan menerapkan ilmunya di balkondes dan juga di desanya antara 2-2,5 tahun,” jelasnya.

Menurut Rizal, setiap masuk masa liburan semester itu pihaknya memberikan tantangan kepada para penerima beasiswa program ”Satu Rumah Satu Sarjana” yang bisa dirasakan kepada masyarakat desa.

”Kemarin pas liburan semester mereka bikin acara cek kesehatan, sosialisasi tentang lingkungan dan pemberdayaan UMKM,” ucapnya.

Keberadaan Balkondes Wringinputih yang memberikan manfaat bagi masyarakat, juga diakui Kepala Desa Wringinputih, Garto.

Menurut Garto, balkondes yang merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Pertamina Persero manfaatnya cukup besar bagi warga desanya. Tidak hanya soal penyerapan tenaga kerja dari warga asli, tapi juga sektor ekonomi pariwisata ikut terbantu dengan adanya keberadaan balkondes.

”Adanya balkondes juga memberi dampak positif terhadap PAD kita. Hasilnya, nanti digunakan untuk apa tergantung dari kesepakatan,” ucap Garto.

Garto menyebutkan, program ”Satu Rumah Satu Sarjana” yang menjadi unggulan dari Balkondes Wringinputih juga memberikan manfaat lain di sektor pendidikan. Terutama kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu, yang dibiayai untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

”Kami ingin warga kami yang dibiayai kuliah jadi sarjana, nantinya kembali ke desa dan mengabdi demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Tidak banyak dari warga kami yang bisa melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi, jadi kami seleksi siapa anak-anak di desa yang bisa diberi beasiswa,” jelasnya.

Terpisah, Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Marthia Mulia Asri menyatakan keberadaan Balkondes Wringinputih memberikan dukungan terhadap perekonomian dan kesejahteraan bagi warga desa setempat.

Menurut Thia, Pertamina menggali dan menumbuhkan potensi lokal untuk diangkat dan disandingkan dengan program balkondes.

”Lewat balkondes ini, Pertamina mendukung penuh untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Pemuda desa setempat yang kita berdayakan itu, kemudian kita latih untuk bisa memberikan pelayanan layaknya kerja di perhotelan,” ucap Thia.

Thia berharap, para pemuda desa semakin terpatri rasa memiliki dari keberadaan balkondes dan pada akhirnya peningkatan kesejahteraan terus dirasakan masyarakat sekitar.

”Dengan semakin banyak acara yang diadakan di balkondes, maka ekonomi masyarakat juga bergerak,” pungkasnya. (Bud)