Belantara Foundation Gelar Pelatihan SMART Patrol

Dolly yang juga merupakan Ketua LPPM Universitas Pakuan menyebutkan bahwa diperlukan kolaborasi para pihak mulai dari sektor pemerintah, universitas/akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan sektor swasta, serta pemangku kepentingan lainnya, dalam upaya perlindungan dan pemantauan biodiversitas yang menjadi kekayaan bumi Indonesia. Metode Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) hadir dan memberikan harapan baru bagi terlestarikannya keanekaragaman hayati yang ada di negara kita.

“Belantara Foundation berharap pelatihan SMART Patrol ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi tentang praktik terbaik dalam upaya perlindungan dan pemantauan biodiversitas yang efektif dengan SMART Patrol”, ujar Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, dalam siaran persnya kepada radio Idola Semarang, Jumat (24/02).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, mengungkapkan, Balai Besar TNLL berkomitmen untuk terus melakukan penguatan dan peningkatan sumber daya pada tingkat resort yang meliputi penguatan personil (terutama Polisi Kehutanan, Pengendali Ekosistem Hutan, dan Penyuluh Kehutanan) dan sarana pengelolaan. Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Belantara Foundation atas terselenggaranya pelatihan SMART Patrol ini.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat implementasi Resort Based Management (RBM) dalam sistem pengelolaan kawasan TNLL yang lebih efektif dan efisien melalui manajemen data kawasan dengan peranan besar pada tingkat resort/tapak serta mendukung sistem informasi berjenjang pada struktur Balai Besar TNLL”, pungkas Titik.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Universitas Pakuan, Prof. Dr. Eri Sarimanah, menyebutkan, akademisi dan perguruan tinggi memiliki kewajiban melaksanakan “Tridarma Perguruan Tinggi”, yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat atau PKM.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya tersebut, akademisi diharapkan dapat membantu dalam mengarusutamakan isu-isu terkait biodiversitas di Indonesia, baik dari segi keunikan, manfaat serta cara melestarikannya dengan melakukan kegiatan edukasi dan penyadartahuan kepada masyarakat luas atau “awareness”, yang salah satu langkah nyatanya dapat diselaraskan dengan kegiatan PKM, KKN, maupun program MBKM.