Buruh Migran Indonesia Asal Boja Meninggal di Malaysia, Keluarga Berharap Jenazah Segera Dipulangkan

Fitri Yunani, perempuan buruh migran Indonesia (BMI) asal Desa Medono Kecamatan Boja Kendal Jawa Tengah dikabarkan meninggal di Selangor Malaysia, 4 Januari 2023. Almarhumah dilaporkan meninggal akibat terjatuh dari apartemennya. Hingga kini keluarga masih menunggu kejelasan dari KBRI Kuala Lumpur. Mereka berharap, jenazah segera dipulangkan ke kampung halaman dan bisa dimakamkan dengan layak.

Fitri Yunani
Foto Almarhumah Fitri Yunani semasa hidup. Capture foto ini diambil keluarga saat mendiang video call dengan sang kakak, Hartatik, beberapa waktu lalu. (Photo/Dok. Keluarga Fitri Yunani)

Malaysia, Idola 92.6 FM – Tidak semua yang ingin mengubah jalan hidupnya berakhir bahagia. Fitri Yunani, 33 tahun, salah satunya. Wanita kelahiran Desa Medono Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Jawa Tengah ini, semula ingin lepas dari jerat kemiskinan di kampungnya, namun justru dikabarkan meninggal di Selangor Malaysia akibat terjatuh dari apartemennya.

“Saya bahkan tahunya dari halaman facebook bahwa adik saya meninggal 4 Januari 2023 lalu,“ tutur Hartatik, kakak kandung almarhum kepada www.radioidola.com, Rabu (11/01).

Mulanya Hartatik tidak begitu saja percaya kabar buruk itu. Sebab, kabar di media sosial belum tentu valid. “Ya, facebook belum tentu benar,“ ujarnya.

Namun, ketika Joko Suko Sarono, Kepala Desa Medono Kecamatan Boja menghubunginya, barulah kabar buruk itu diyakininya. “Pak Kades meminta kami sebagai keluarga untuk mengirimkan kartu keluarga ke KBRI di Malaysia,“ kata Hartatik.

Agar tidak harus menanggung biaya pengurusan pemulangan jenazah yang mahal, Hartatik juga diminta mengirimkan surat keterangan tidak mampu. “Kabarnya biayanya besar sekali, kami tidak akan sanggup untuk membayarnya,“ tuturnya.

Maka, Hartatik bergegas mengirim dokumen itu ke KBRI Malaysia. Namun, tidak ada kabar apapun dari KBRI Malaysia. “Kami yang di kampung hanya bisa menunggu tanpa kejelasan,“ keluh Hartatik.

Fitri Yunani
Foto Almarhumah Fitri Yunani semasa hidup. Capture foto ini diambil keluarga saat mendiang video call dengan sang kakak, Hartatik, beberapa waktu lalu. (Photo/Dok. Keluarga Fitri Yunani)

Fitri Yunani kelahiran Boja, Kendal, Jawa Tengah 21 April 1989. Lantaran ingin lepas dari keterhimpitan kemiskinan di kampungnya, setahun silam, Fitri Yunani rela meninggalkan suami dan satu anaknya yang baru berusia 6 tahun. Selama ini, menurut Hartatik, hubungan Yunani dan keluarganya berjalan lancar. Mereka saling video call antara Boja dan Selangor.

“Terakhir kami video call, dia sedang masak,“ kata Hartatik. Di Selangor, Yunani sebenarnya bertugas menjaga anak. Namun, kadang juga dirolling dengan pembantu lain, jadi tidak jaga anak saja, tapi juga masak,“ imbuh Hartatik.

Selain ketidakjelasan kapan jenazah Fitri Yunani tiba di kampung kelahirannya, Hartatik juga belum mengetahui bagaimana adik kandungnya itu meninggal. Kabar yang beredar, Fitri Yunani dilaporkan terjatuh dari apartemennya.

“Kami hanya bisa pasrah dan berharap, jenazah segera bisa tiba di kampung dan kami kuburkan dengan layak,“ katanya.

KBRI: Jenazah akan Dipulangkan ke Indonesia

Sementara itu, KBRI Kuala Lumpur, saat dihubungi oleh reporter Krisna Dianta, melalui hotline whatsApp, menjelaskan, terkait kasus meninggalnya BMI asal Kendal Jawa Tengah, Fitri Yunani meninggal 4 Januari 2023 bukan 4 Desember 2022.

KBRI menerima informasi pada 7 Januari 2023. KBRI Kuala Lumpur selalu berkoordinasi langsung dengan pihak keluarga/suami untuk penanganan kasus. Penanganan berikutnya, sesuai permintaan keluarga, jenazah akan dikirim pulang ke Indonesia dengan biaya Pemerintah Indonesia. (Kontributor Krisna Dianta. Diolah oleh Heri CS)