Butuh Waktu 10 Tahun, BPJS Kesehatan Mampu Integrasikan Jaminan Kesehatan Warga

BPJS Kesehatan Cabang Semarang
Petugas BPJS Kesehatan Cabang Semarang sedang melayani peserta JKN.

Semarang, Idola 92,6 FM-Perjalanan selama 10 tahun, BPJS Kesehatan mampu mewujudkan transformasi mutu kesehatan hingga hampir seluruh warga negara.

Pada tahun ini menjadi momentum penting dalam perjalanan BPJS Kesehatan, yakni dengan fokus utama pada Transformasi Mutu Layanan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan melalui transformasi tersebut, pihaknya ingin memberikan pelayanan yang mudah diakses dan cepat pelayanannya serta setara untuk setiap peserta JKN.

Ghufron menjelaskan, transformasi mutu layanan juga mencakup upaya simplifikasi administrasi pelayanan.

Proses administratif yang lebih sederhana mulai dari penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan, tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan efisien dan digitalisasi pelayanan dan pengklaiman.

“Sampai dengan 1 September 2023, JKN telah mencapai kepesertaan 262,74 juta atau 94,6 persen. Dengan pencapaian itu yang terintegrasi merupakan yang tercepat dan terbesar di dunia,” kata Ghufron.

Lebih lanjut Ghufron menjelaskan, untuk fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama sudah lebih dari 23 ribu dan lebih dari tiga ribu rumah sakit (RS) juga telah bekerja sama.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, kinerja positif yang dilakukan BPJS Kesehatan akan mendorong Indonesia menjadi negara maju.

Terlebih lagi, Indonesia akan menyongsong bonus demografi pada 2030 mendatang.

“Pak Jokowi sudah pesan 2045 mau jadi Indonesia Emas. Mau jadi negara maju. Indikasi negara maju itu gampang, yaitu pendapatan per kapitanya USD 12.500, dan Indonesia sekarang USD 4.700. Untuk menembus negara maju, kesempatannya adalah bonus demografi,” ucap Budi.

Apabila bonus demografi lewat dan tidak manfaatkan, lanjut Budi, maka Indonesia tidak bisa menjadi negara maju.

“Waktunya hanya tujuh tahun lagi dari sekarang,” pungkasnya. (Bud)